Berita Karanganyar Terbaru
Pesan KGPAA Mangkunegara IX pada GPH Paundra Soal Pernikahan: Hidupi Anak Orang Jangan Main-main
Kepergian Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX membawa kesedihan bagi kerabat beserta keluarga Mangkunegaran.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ryantono Puji Santoso
Prosesi pemakaman dilakukan dengan hikmat dengan suara zikir, para rombongan melakukan iring-iring menuju kompleks Kedaton Astana Girilayu Karanganyar.
Raut muka kesedihan terlihat jelas dari seluruh keluarga Mangkunegaran.
Baca juga: Cerita Penggali Kubur Makam KGPAA Mangkunegara IX: Tak Ada Kendala, Semua Lancar

Dalam pemakaman ini terlihat pula Gusti Mangku dan mantan istri KGPAA Mangkunegara IX yakni Sukmawati Soekarnoputri.
Terlihat pula ke-empat anak KGPAA Mangkunegara IX, GPH Paundrakarna Sukma Putra, GRA Putri Agung Suniwati (Menur), GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dan GRA Ancilla Sura Sudjiwo.
GPH Paundrakarna Sukma Putra dan saudaranya terlihat menangis.
Mereka terlihat terisak-isak, menangis melihat jenazah KGPAA Mangkunegara IX di masukkan ke liang lahat.
Lepas Keberangkatan
Kepergian sang Raja dari Puro Mangkunegaran meninggalkan duka mendalam bagi keluarga hingga rakyat Solo pada Minggu (15/8/2021).
Meski upacara pelepasan berlangsung tertutup demi menaati protokol kesehatan, namun antusias warga masih tinggi.
Sebelum jenazah diberangkatkan menuju pusara sejumlah kerabat dan pejabat Kota Solo memberikan sambutan pelepasan jenazah.
Baca juga: Cerita Penggali Kubur Makam KGPAA Mangkunegara IX: Tak Ada Kendala, Semua Lancar
Baca juga: Pemakaman KGPAA Mangkunegara IX di Astana Girilayu Karanganyar Digelar Tertutup
Dari Pemkot Solo diwakili oleh Wakil Wali Kota, Teguh Prakosa.
Kemudian peti jenazah diangkat oleh sejumlah abdi dalem dan diiringi oleh keluarga.
Saat momen keberangkatan ini, terdengar suara isak tangis dari keluarga.
Selain isak tangis, kepergian Mangkunegaran IX juga diiringi oleh tabuh gamelan serat Ketawang Tampur Dudo Kasmaran.
Kemudian peti jenazah dibawa ke Astana Girilayu dengan menggunakan mobil ambulans dari Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS).