Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Tak Ada Pesta HUT ke-76 RI di Sukoharjo, Bupati : Tirakatan & Lomba Tak Digelar, Semua Prihatin Dulu

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengajak masyarakat untuk prihatin terlebih dahulu.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com
ILUSTRASI lomba agustusan 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengajak masyarakat untuk prihatin terlebih dahulu.

Sehingga, perayaan HUT RI ke-76, masyarakat dilarang menggelar kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Sebab, Kabupaten Sukoharjo masih menerapkan PPKM Level 4.

"Semua prihatin dulu. Untuk tirakatan dan lomba-lomba tidak ada," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (16/8/2021).

Bupati mengatakan, dari jajaran Forkopimda Kabupaten Sukoharjo, hanya menggelar upacara dengan Presiden Joko Widodo secara virtual.

Baca juga: Babak Baru Kerjasama Solo-Sukoharjo, Wali Kota Gibran Temui Bupati Etik, Serahkan 80 Mesin Oksigen

Baca juga: Blak-blakan Bupati Yuni Buka Borok Data Corona Pusat, Gegara Kasus di Sragen Turun,Tapi Ditulis Naik

Upacara itu pun digelar secara terbatas.

"Besok upacaranya jam 07.00 WIB. Tapi personelnya sedikit, setiap instansi dibatasi lima orang," jelasnya,

Pelarangan adanya perayaan hari kemerdekaan ini untuk mencegah kasus penularan covid-19 di Kabupaten Sukoharjo.

Mengingat saat ini, kasus covid-19 sudah mulai melandai.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan, kasus baru per hariannya dikisaran 80 orang.

"Sebelumnya kita sempat sampai 140 kasus baru, ini di angka 80 kasus baru, mudah-mudahan bisa terus turun," jelasnya.

Selain itu, kebutuhan ruang isolasi dan ICU juga sudah menurun, hingga dibawah 70 persen.

"Yang masih menjadi PR kami angka kematian yang masih cukup tinggi," jelasnya.

Denda Fantastis

Pemerintah kabupaten (Pemkab) Sukoharjo memberlakukan sanksi tipiring dan administratif kepada para pelanggar protokol kesehatan.

Hal ini dilakukan, untuk memberikan edukasi dan efek jera kepada masyarakat, yang masih melanggar protokol kesehatan.

Ya, penerapan protokol kesehatan menjadi kunci utama dalam mencegah penularan covid-19.

Kepala Satpol PP Kabupaten Sukoharjo Heru Indarjo mengatakan, dari pelanggaran yang ditindak sudah mencapai Rp 130 juta.

"Dari sanksi adimistrasi, sudah terkumpul uang sebanyak Rp 130 juta. Itu nanti akan masuk ke KAS daerah," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (16/8/2021).

Baca juga: Vaksinasi di Sukoharjo Hari Ini : Bergelimang Ada Ribuan Dosis di The Park, Hartono Mall & Puskesmas

Baca juga: Kumpulan Puisi Kemerdekaan untuk Sambut HUT ke-76 RI, Bertema Pahlawan dan Cinta Indonesia

Heru menjelaskan, untuk sanksi administrasi pelangar protokol kesehatan, jumlahnya kumulatif.

Dari Rp 50 ribu, lalu Rp 250 ribu, Rp 500 ribu, hingga paling tinggi Rp 1 juta.

"Dulu sebelum PPKM Darurat, pelanggar protokol kesehatan banyak," ujarnya.

"Dalam satu jam kita lakukan operasi Yustisi, ada 70-80 orang yang terjaring karena tidak mengenakan masker," jelasnya.

"Tapi saat ini sudah jauh berkurang, paling hanya 3 orang saja yang tidak mengenakan masker," ujarnya.

Uang tersebut juga didapatkan dari sejumlah pelanggarn lainnya, seperti kerumunan dan hajatan.

"Untuk sanksi denda ada, tapi itu yang menjatuhkan sanksi dari Pengadilan Negeri Sukoharjo," ujarnya.

"Itu yang terkena warung pecel belut di Mojolaban, dan lomba mancing di Kartasura," imbuhnya.

Heru mengapresiasi kesadaran masyarakat yang semakin patuh dengan penerapan protokol kesehatan ini.

Diharapkan, dengan kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan, dapat membantu menekan angka penularan covid-10 di Kabupaten Sukoharjo.

Target Vaksinasi

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo terus melakukan percepatan vaksinasi.

Program vaksinasi masih dilakukan di berbagai tempat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo Yunia Wahdiyati mengatakan, ada dua centra vaksin yang digelar hari ini, Senin (16/8/2021).

"Untuk centra vaksin hari ini, ada di Hartono Mall dan The Park," katanya kepada TribunSolo.com.

"Untuk yang di Hartono Mall ada 1.300 dosis, yang sasarannya dari Polri," jelasnya.

Baca juga: Kata Ketua DPC PDIP Boyolali Soal Acara Pelepasan Puluhan Ribu Balon Udara : Sudah Pasti Dibatalkan

Baca juga: Beredar Foto Viral Satpol PP Sukoharjo Copoti Baliho Besar Puan Maharani, Begini Faktanya

"Kalau yang The Park Solo Baru, ada 1.000 dosis, sasaran masyarakat umum," ujar dia.

Yunia menjelaskan, untuk Centra Vaksinasi di The Park Mall akan selesai pada akhir pekan ini untuk suntikan dosis pertama.

"Jika suntikan pertama selesai, maka minggu depan kita sudah bisa mulai untuk suntikan kedua," ujarnya.

Selain itu, program vaksinasi juga dilakukan di 12 Puskesmas yang ada di Kabupaten Sukoharjo.

"Vaksin di 12 puskesmas, menyelesaikan dosis dua, ada lansia dan masyarakat umum," jelasnya.

Terkait dengan percepatan vaksinasi yang dicenangkan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Yunia optimis bisa menerapkan.

Luhut menaikan target menjadi 10 ribu orang per hari yang disuntikan vaksinasi.

Sementara di Sukoharjo, mampu menyuntikan vaksinasi sebanyak 5.000 dosis per hari.

"Kita ada 60 fasyankes, masing-masing satu tim, harus menyutikan vaksin kepada 150an pasien," ujarnya.

"Jika ada target 10 ribu per hari maka tim kami juga akan bertambah, dan kami akan memperdayakan teman-teman lain," aku dia membeberkan.

Baca juga: Blak-blakan, FX Rudy Ogah Ikut Lepaskan Balon saat 17 Agustus : Buat Acara yang Bermanfaat Gitu Loh

Baca juga: Inilah Ghani Baradar, Petinggi Taliban Calon Kuat Presiden Afghanistan, Tahun 2019 Pernah ke Jakarta

Target di Solo Raya

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan meninggalkan pesan tegas untuk pejabat di Solo Raya.

Pesan itu disampaikan di hadapan sejumlah pejabat di Solo Raya dan Jateng saat kunjungan di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Kamis (5/8/2021).

Di antaranya Luhut memerintahkan Dandim 0724/Boyolali, Letkol Arm Ronald F Siwabessy untuk menambah target vaksin per harinya di wilayahnya.

“Kita diberi tugas tidak 1.000 per hari, tapi sudah 10.000 perhari di setiap kabupaten di Solo Raya,” kata Ronald kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Saat Luhut Gagal Beri Hadiah Siswa di Solo, Ditanya Siapa yang Nilai Matematika 9,Tak Ada yang Jawab

Baca juga: Tiba di Asrama Donohudan Pakai Alphard RI 28, Menko Luhut & Menkes Budi Cek Proyek RS Darurat Corona

Luhut memerintahkan setiap kabupaten di Solo Raya harus mengejar ketertinggalan dari Kota Solo yang saat ini sudah mencapai sekitar 70 persen penyuntikan vaksin.

“Target 10.000 vaksin perhari ini untuk mengejar ketertinggalan dari Kota Solo yang saat ini sudah mencapai kira kira 60 sampai 70 persen," jelas dia.

“Kalau di Boyolali baru 16,41 persen saat ini,” sambungnya.

Luhut juga memerintahkan Ronald untuk bulan Agustus ini setiap kabupaten di Solo Raya sudah mencapai 70 persen.

“Tadi disampaikan paling tidak di Solo Raya itu pemberian vaksin sudah mencapai 70 persen pada setiap kabupaten di Solo Raya,” jelasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved