Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Kata BPBD Klaten soal Merapi yang Terus Erupsi, Minta Warga di KRB III Tak Lengah dan Tetap Waspada

BPBD Klaten meminta warga di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III tidak lengah, mengingat akhir-akhir ini Merapi terus menggeliat.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Tri Widodo
Merapi Muntahkan Awan Panas Pagi Ini, Senin (16/8/2021). Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali diguyur Hujan Abu. 

Sebab, pihaknya telah melakukan antisipasi untuk mencegah pendakian Merapi. terutama setiap momentum 17 Agustus, Sura dan Tahun Baru atau musim yang dimungkinkan ada kegiatan pendaki.

Pihaknya juga terus melakukan Patroli dengan Muspika di jalur pendakian baik Selo di Kabupaten Boyolali, Sapuangin di Kabupaten Klaten, maupun Cangkringan di Kabupaten Sleman yang sudah lama ditutup.

"Itu sudah kita antisipasi patroli intensif sejak tanggal 9, 10, 11 Agustus 2021. Kemudian patroli rutin dilanjutkan mulai kemarin sampai dengan pasca 17 Agustus," kata Akhmadi.

Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan polisi kehutanan yang ada di setiap jalur pendakian Gunung Merapi untuk melaporkan apabila ada pendaki yang melakukan pendakian Gunung Merapi melalui jalur tikus.

Komentar Pemkab

Akhir-akhir ini aktivitas Gunung Merapi kian meningkat di antaranya mengeluarkan awan panas.

Bahkan, belakangan guyuran abu Merapi juga sudah dua kali mengguyur kawasan permukiman di bawah kaki gunung yang berada di wilayah Jateng dan DIY ini.

Meski begitu, namun sampai saat ini belum ada instruksi untuk mengungsikan warga yang terdampak erupsi Merapi ini.

Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali Masruri, mengatakan belum ada instruksi dari BPPTKG untuk mengungsikan warga Boyolali.

Baca juga: Prediksi Siapa Raja Mangkunegaran, Jatuh ke GPH Paundra atau GPH Bhre? Begini Kata Pakar Budaya UNS

Baca juga: Perjuangan Penambang Tradisional di Kali Apu Boyolali, Tetap Kerja Walau Status Merapi Siaga 

“Pengungsian (warga) belum, kita mengikuti (arahan) dari BPPTKG, kalau suruh mengungsi ya kita mengungsi,” ucap Masruri.

Hujan abu yang mengguyur sejumlah wilayah di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali pagi tadi cukup tebal.

Jalanan desa pun tertutup abu vulkanik dan berwarna keputihan.

Dampaknya, jalanan menjadi licin.

Selain itu material abu vulkanik yang berterbangan juga dikhawatirkan bisa menyebabkan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).

Untuk mengantisipasi hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali melakukan penyemprotan dan jalan-jalan yang dipenuhi abu merapi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved