Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Bagai Mimpi Bertemu Mensos Tri Rismaharini, Permintaan Tunanetra di Sragen Ini Dikabulkan Langsung

Anggota komunitas tunanetra di Sragen ini, tak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya ketika bertemu Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Ekspresi bahagia Wahyudi, Ketua Komunitas Tunanetea Fajar Indah di Sragen saat mendapatkan alat musik keyboard atau organ dari Mensos RI Tri Rismaharini, Jumat (20/8/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Anggota komunitas tunanetra di Sragen ini, tak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya ketika bertemu Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, Jumat (20/8/2021).

Komunitas tunanetra yang diwakili Wahyudi dan Faisal, menghadap Mensos Risma untuk menyampaikan keinginan mereka.

Dan betapa bahagianya Wahyudi, saat Risma mengabulkan permintaannya.

Ditemui setelah berbincang dengan Risma, Wahyudi menyampaikan permintaan untuk diberikan alat musik organ tunggal atau keyboard.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Tol Semarang-Solo : Makan Korban 1 Orang Meninggal, yang Lain Terluka

Baca juga: Mensos Risma Salurkan Bantuan untuk Seribu Lebih Warga di Solo Raya, dari Uang hingga Gerobak HIK

"Karena kami bentuknya komunitas, ada grup musik didalamnya, kita minta keyboard atau organ," kata Wahyudi kepada TribunSolo.com.

Wahyudi menyatakan permintaannya tersebut, akan segera dikabulkan oleh Risma.

Bukan tanpa alasan, Wahyudi meminta organ tunggal kepada Risma.

"Sebelumnya kita sudah punya keyboard, tapi spek lama, kita ingin upgrade yang baru," ujarnya.

"Agar kita bisa lebih terampil bermain musik, suara yang dihasilkan juga bisa lebih bagus," imbuhnya.

Dengan alat dan keterampilan yang lebih mumpuni, maka dapat mendukung pekerjaan sampingan mereka sebagai pengisi musik di acara hajatan.

"Kita sering ngisi di acara hajatan, untuk membantu perekonomian keluarga," pungkasnya.

Komunitas tunanetra yang terdiri dari 5 orang tersebut, telah menghasilkan 3 lagu yang diunggah ke akun Youtube.

Beri Bantuan

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyalurkan bantuan untuk 1.536 warga Solo Raya, Jumat (20/8/2021).

Penyaluran diberikan secara simbolis kepada kelompok penerima bantuan, di Kantor Kelurahan Nglorog, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen.

Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini mengatakan total bantuan yang disalurkan sebanyak Rp. 1,85 miliar.

"Nilainya total ada Rp 1,85 miliar, dengan sasaran 1.536 orang di Solo Raya," kata Risma kepada TribunSolo.com, Jumat (20/8/2021).

Baca juga: Aksi Mensos Risma Datangi Sragen, Begitu Tahu Ribuan Orang Belum Terima BST, Minta Minggu Ini Cair!

Baca juga: Daftar Sopir & Penumpang yang Terlibat Kecelakaan di Tol Semarang-Solo : Ada 1 Orang Meninggal Dunia

Menurut Risma, tidak hanya kriteria tertentu untuk penerima bantuan tersebut.

"Nggak ada kriteria tertentu, pokoknya kalau dia membutuhkan, ya kita bantu, termasuk disabilitas," ujar Risma.

Tidak hanya berupa uang, bantuan menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.

"Tergantung kebutuhan, karena yang menerima juga dari kelompok disabilitas, kalau dia butuhnya tingkat yang kita berikan, kalau mau usaha, baru kita belikan peralatan usaha," jelasnya.

Pantaun TribunSolo.com di lapangan, Risma juga membagikan barang dagangan hingga angkringan untuk warga yang membuka usaha.

Bantuan kursi roda untuk penyandang disabilitas, dan mesin jahit untuk warga binaan lapas di Sragen.

Penerima bantuan, akan tetap dibantu oleh Kementerian Sosial RI.

"Kita pantau terus, mereka yang sudah menerima bantuan, masih kita pantau," kata dia.

Rapat Mendadak

Sebelummnya, Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini melakukan rapat koordinasi mendadak di Kabupaten Sragen, Jumat (20/8/2021).

Hal itu dikarenakan, Menteri Risma baru saja menerima laporan jika ada ribuan BST di Kabupaten Sragen belum cair.

Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini mengatakan banyaknya BST yang belum cair, karena rekening sudah terblokir.

"Karena 2 bulan tidak dicairkan, maka rekeningnya terblokir, data dari bank ada 1.929 di tahap dua, rekening yang terblokir," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (20/8/2021).

Baca juga: Sri Lestari Warga Pasar Kliwon Kaget, Tahu-tahu Didatangi Mensos Risma, Terima Rp 500 Ribu dan Beras

Baca juga: Apakah Pekerja yang Kena PHK Masih Bisa Dapat BLT Gaji Rp 1 Juta? Simak Penjelasan Kemnaker

Sedangkan, di tahap pertama masih ada 17 BST yang belum tersalurkan, dimana penyebabnya masih belum diketahui.

Masalah belum cairnya BST juga dialami oleh warga Wonogiri dan Kota Solo.

Berdasarkan laporan masing-masing kepala cabang Bank penyalur BST, ada 204 warga yang belum menerima BST.

Sedangkan, di Kota Solo total ada 777 data BST yang belum dicairkan karena terblokir.

Untuk di Wonogiri, ada beberapa penerima manfaat, yang memilih menyimpan dana bantuan tersebut di rekening bank.

Risma mengatakan agar bantuan bisa diterima oleh penerima manfaat, pihaknya harus turun tangan untuk membuka blokiran rekening.

Risma memerintahkan kepada koordinator kabupaten Kemensos RI dan Bank terkait, untuk segera menyelesaikan masalah itu pada minggu ini.

Risma mengeluhkan belum dibentuknya dashboard sebagai media pengaduan masyarakat.

"Sudah punya rencana membuat dashboard, waktu saya awal jadi menteri sudah minta, tapi memang masih terkendala aturan, kita akan libatkan BI dan OJK," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved