Berita Wonogiri Terbaru
Sejarah Tugu Jatibedug Wonogiri, Berdiri di Tengah Jalan: Tanda Perbatasan Tiga Kabupaten
Siapa yang tidak tahu Tugu Jatibedug, tugu yang memiliki banyak keunikan ini selalu menarik perhatian publik.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Siapa yang tidak tahu Tugu Jatibedug, tugu yang memiliki banyak keunikan ini selalu menarik perhatian publik.
Keunikan pertama yakni tugu tersebut berada di tiga wilayah administratif yakni Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Gunung Kidul.
Bukan hanya itu letak tugu pun juga tidak lazim dan tidak seperti tugu pada umumnya, letak tugu tersebut berada persis di tengah-tengah jalan raya Kelir-Manyaran.
Baca juga: Sejarah Taliban : Dulu Dapat Dana dari Saudi, Janjikan Negara Damai, Pencuri Harus Dipotong Tangan
Baca juga: Capaian Wakil Indonesia dalam Ganda Putri di Olimpiade, Greys/Apri Cetak Sejarah Masuk Final
Apabila kita melintas dari arah Manyaran menuju Watu Kelir, tugu tersebut seolah-olah menutupi jalur kita.
Banyak pengendara yang melintas di jalur tersebut menyempatkan waktu untuk berhenti di sekitar tugu. Biasanya hanya untuk mengambil swafoto.
Tak hanya itu, bentuknya yang unik menjadi salah satu daya tarik yang dimiliki tugu tersebut. Hal itu diungkapkan oleh masyarakat yang melintas di jalur tersebut.
Baca juga: Skuad Timnas Spanyol untuk Euro 2020 : Pertama Kali dalam Sejarah, Tak Ada Wakil dari Real Madrid
Salah satunya disampaikan oleh Egi (25) pengendara yang kebetulan melintas di jalur Kelir-Manyaran.
“Bentuk tugunya unik, tidak seperti tugu-tugu yang lain," ujarnya sembari mengambil foto tugu.
Asal Mula Letak Tugu
Kepada TribunSolo.com, Kamino (46) tokoh masyarakat di lingkungan setempat menjelaskan bagaimana letak tugu tersebut bisa berada di tengah jalan.
Dulunya tugu perbatasan itu berada persis di pinggir jalan. Baru beberapa tahun ini letaknya bisa di tengah jalan.
“Dulu itu letaknya tidak di tengah jalan seperti itu, awalnya di selatan jalan, pas di pinggirnya” jelas Kamino.
Dia menjelaskan bahwa dahulu jalan tersebut hanya satu jalur. Jalan yang di maksud adalah yang sekarang terletak di utara tugu.
Baru pada sekitar tahun 1959, dibuatlah jalur baru yang berada di selatan tugu.
Pembangunan jalan baru tersebut dikarenakan jalur itu dirasa kurang lebar. Maka dari itu, perlu adanya pelebaran jalan.
“Karena disitu kalau dipakai simpangan kurang lebar, maka di selatan tugu dibuat jalan baru” imbuhnya
Atas dasar itulah mengapa tugu itu bisa berada tepat di tengah-tengah jalan. (*)
