Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Liga Inggris

Ironi Arsenal di Awal Musim, Posisi Mikel Arteta Terancam, Antonio Conte Siap Gantikan

Arsenal mengawali 2 laga di Liga Inggris dengan hasil kekalahan. Dikabarkan Antonio Conte akan jadi pengganti Mikel Arteta.

AFP / ADRIAN DENNIS
Mikel Arteta ketika melempar bola dalam pertandingan Arsenal vs Brentford, (13/8/2021) 

Kedatangan pelatih berusia 52 tahun itu ke Stadion Emirates berpotensi terjadi jika melihat pernyataannya beberapa waktu lalu.

Adapun pernyataan yang dimaksud adalah ketika Conte menolak tawaran Tottenham Hotspur.

Conte sejatinya tidak punya masalah dengan melatih tim yang bukan favorit juara.

Namun, sang juru taktik menolak karena Spurs tak memiliki tujuan jangka panjang yang jelas, plus masa depan Harry Kane belum bisa dipastikan.

Dia pun tak melihat klub berjuluk The Lilywhites itu memiliki ambisi untuk memenangi gelar.

Baca juga: Arsenal Bapuk, Antonio Conte Siap Jadi Pengganti Mikel Arteta Jika Sang Pelatih Dipecat

"Saya mencari proyek sebagai gantinya dan saya siap untuk tinggal di rumah jika ada sesuatu yang tidak meyakinkan saya," kata Conte membahas alasannya menolak Spurs dilansir Gazzetta dello Sport.

"Ini berkaitan dengan visi, kejujuran, dan prinsip. Secara umum, saya menyukai tantangan dan saya telah menerima banyak tantangan selama karier saya," tutur Conte.

"Bahkan, klub top yang saya latih tidak pernah menjadi favorit ketika saya tiba," ucapnya.

"Namun, jika ada sesuatu yang tidak meyakinkan saya, saya memilih untuk tidak menerimanya, terlepas dari uangnya," ujarnya.

Di sisi lain, Antonio Conte masih berkeinginan untuk merasakan pengalaman mengelola klub di luar Italia.

"Saya ingin memiliki lebih banyak pengalaman di luar negeri. Saya pikir saya bukan seseorang yang senang hanya dengan situasi yang nyaman. Saya selalu memilih situasi yang paling sulit sebagai gantinya," ujar Conte.

"Sebagai pemain, saya memenangi semua yang mungkin untuk dimenangkan, tetapi saya juga banyak kehilangan," ucap mantan pemain Juventus itu.

"Ketika Anda kalah, itu meninggalkan keinginan dalam diri Anda untuk tidak mengalaminya lagi."

"Jadi, Anda melakukan segalanya untuk menularkannya kepada pemain ketika Anda menjadi pelatih kepala."

Baca juga: Arsenal Dipermalukan Chelsea, Jadi Rekor Terburuk Sepanjang Sejarah Klub

"Itu semua berasal dari bekas luka Anda dan ingin menghindari lebih banyak kegagalan," katanya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved