Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Gubernur Ganjar Blak-blakan, Sebut Vaksinasi di Jateng Terhambat 'Titipan' DPR dan Ormas

Program vaksinasi Covid-19 di sejumlah daerah tengah dikebut pemerintah.

TribunSolo.Com/Rahmat Jiwandono
Ganjar saat berkunjung ke Balai Desa Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, Selasa (1/6/2021). 

TRIBUNSOLO.COM - Program vaksinasi Covid-19 di sejumlah daerah tengah dikebut pemerintah.

Satu diantaranya yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Baca juga: Kagetnya Anak Yatim karena Corona Ini, Tiba-tiba Didatangi Superhero dan Diberi Bingkisan

Namun di tengah perjuangan mengalokasikan vaksin, terdapat 4 daerah di Jawa Tengah yang mendapat alokasi vaksin.

Dilansir dari Kompas.com, keempat daerah tersebut antara lain Kabupaten Cilacap, Wonosobo, Kabupaten Magelang, dan Kota Pekalongan.

Terbukti ketika Bupati Banyumas, Sragen, Karanganyar, Brebes, dan Kota Tegal bergantian meminta tambahan stok vaksin.

“Jadi mereka itu semangatnya wah top betul, bisa ngebut, bisa menyampaikan dengan bagus kepada masyarakat sehingga masyarakat antusias, tapi vaksinnya masih kurang,” katanya.

Ganjar mengaku terus berkomunikasi dengan kementerian kesehatan untuk menambah alokasi vaksin.

Menurut Ganjar, tambahan yang sudah berjalan saat ini belum signifikan.

“Kalau kami bisa diizinkan oleh kementerian kesehatan, kasih dong kami lipatgandakan (stok vaksin) sampai 300 persen agar kami bisa ngejar karena mereka semangat,” ujarnya.

Baca juga: Jadwal Vaksin Wonogiri Hari Ini 30 Agustus 2021: 500 Dosis Sinovac untuk Warga Wonoboyo & Purwosari

Persoalan alokasi vaksin

Menurutnya, persoalan tersebut disebabkan karena adanya pengaturan yang terlalu detail dalam alokasi vaksin.

Ganjar mengatakan Kementerian Kesehatan telah membagi jatah vaksin tidak hanya untuk kabupaten dan kota tetapi juga berdasarkan kelompok seperti organisasi masyarakat, titipan dari anggota DPR dan lain-lain.

“Saya enggak ngerti nih, kepentingan pusat kayaknya terlalu jauhlah kalau membagi sampai tingkat detail itu. Ormas ini sekian, terus kemudian dari titipan DPR sekian, itu merepotkan kita di bawah. Karena yang di bawah ini akhirnya mereka ditarik, ‘ayo dong tempatku dulu ayo dong kelompokku dulu’, maka vaksinatornya repot,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Senin (30/8/2021).

Ganjar menuturkan, pengaturan mendetail oleh Kemenkes terhadap alokasi vaksin dapat dilakukan jika kelompok-kelompok yang mendapatkan alokasi vaksin itu bisa membawa vaksinatornya sendiri.

“Sebab kalau ujung-ujungnya nanti diberikan kepada kami, itu rasa-rasanya akan menjadi tarik ulur di antara kepentingan yang utama. Di mana kami harus menyelesaikan sesuai dengan target jumlah yang kita siapkan,” jelasnya.

Baca juga: Kala Sumanto Si Manusia Kanibal Disuntik Vaksin, Tersenyum Tak Ada Rasa Takut, Begini Reaksi Nakes

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved