Berita Sukoharjo Terbaru
Jalan Protokol di Sukoharjo Tetap Gelap, Dishub Belum Akan Menyalakan Lampu Meski PPKM Turun Level
Sejumlah jalan protokol di Kabupaten Sukoharjo yang gelap gulita karena sengaja dimatikan batal dihidupkan meski PPKM sudah turun jadi level 3.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sejumlah jalan protokol di Kabupaten Sukoharjo yang gelap gulita karena sengaja dimatikan batal dihidupkan meski PPKM sudah turun jadi level 3.
Ya, Satgas Covid-19 Sukoharjo melakukan penyekatan jalan, dan mematikan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU).
Hal dilakukan untuk mencegah adanya kerumunan masyarakat saat malam hari.
Sempat ada wacana untuk menyalakan PJU kembali, mengingat saat ini Kabupaten Sukoharjo sudah berstatus PPKM Level 3.
Namun Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo, Toni Sri Buntoro mengatakan, hal itu urung dilakukan.
Baca juga: Blak-blakan, Pejabat Pemkot Solo yang Diperas Buka Suara, Bahkan Kini Terpaksa Ganti Nomor HP
Baca juga: PKL Alun-alun Klaten Curhat, Berharap Jam Operasional Malam Diperpanjang Usai PPKM Menjadi Level 3
"Hasil koordinasi terakhir, PJU belum jadi dinyalakan kembali," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (31/8/2021).
Padahal, petugas sudah menyiapkan teknis agar PJU bisa kembali menyala malam nanti.
Rencananya, PJU di tiga ruas jalan protokol akan mulai dihidupkan malam nanti, namun tertunda.
Lokasinya yakni Jalan Veteran Sukoharjo Kota, Jalan Solo-Wonogiri, dan Jalan Ir Soekarno Solo Baru.
Selain itu, Satgas Covid-19 masih melakukan penyekatan jalan pada malam hari.
"Hasil rapat kami dengan Satlantas Polres Sukoharjo, untuk penutupan jalan masih tetap dilakukan," ujarnya.
Sebelumnya, ada delapan lokasi pemadaman PJU, masing-masing Alun-alun Satya Negara, depan Bank Pasar, simpang Pandawa sampai RS Indriati, Simpang The Park Mall.
Kemudian utara jembatan Bacem, Jl Sidan sampai Jembatan Mojo, Jalan Slamet Riyadi Kartasura dan Jalan Adi Sumarmo Kartasura.
Tak Ada Kelonggaran
Status PPKM di Kabupaten Sukoharjo turun level dari 4 ke level 3.
Pemberlakuan PPKM Level 3 di Kabupaten Sukoharjo sendiri diterapkan mulai Selasa (31/8/2021) hingga Senin (6/8/2021).
Meski sudah turun level, Bupati Sukoharjo Etik Suryani tetap mewaspadai adanya ledakan kasus Covid-19.
"Kita turun ke Level 3. Se-Solo Raya sama," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (31/8/2021).
"Tapi tidak ada kelonggaran yang kita berikan. Masih sama seperti level 4," imbuhnya.
Baca juga: Hanya Bonbin Jurug dan Taman Balekambang yang Dibuka Selama PPKM Level 3 di Solo, Mengapa?
Baca juga: PPKM Boyolali Sudah Turun Jadi Level 3, Tapi Tak Seluruh Sekolah Bisa Tatap Muka, Begini Alasannya
Ya, Bupati tak ingin kecolongan dengan terjadinya penambahakan kasus Covid-19.
Pasalnya, saat ini angka kasus Covid-19 masih sangat flukuatif.
Angka Kematian Meningkat
Selama sepekan perpanjangan PPKM Level 4, angka kematian yang terkonfirmasi Covid-19 justru meningkat tajam.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo Yunia Wahdiyati mengatakan, pekan ini angka kematian bertambah 2,8 persen dibandingkan pekam lalu.
"Angka kematian bertambah 419 kasus pada pekan ini," katanya.
Yunia menjelaskan, meroketnya jumlah kasus kematian karena adanya data yang delay.
Saat ini Jawa Tengah sedang melakukan singkronisasi data.
Jadi seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Jawa Tengah yang merawat kasus positif warga Sukoharjo diidentifikasi untuk segera diinput.
"Jadi, misal warga KTP Sukoharjo meninggal karena Covid-19 di Klaten, Karanganyar dan bahkan di Jakarta, datanya ditarik ke Sukoharjo," jelasnya.
Pada pekan ini, hanya dilaporkan ada 47 kasus kematian Covid-19.
Namun, karena singkronisasi data laboratorium yang selama ini belum keluar, data bertambah 372 kasus.
Selain itu, angka kesembuhan kasus Covid-19 juga mengalami penurunan 1,2 persen, atau diangka 86,6 persen dibandingkan pekan lalu.
Baca juga: Kisah Polwan Cantik Karanganyar, Sergap Pemakai Sabu & Selamatkan Nyawa Pencuri yang Diamuk Warga
Baca juga: Contoh Soal TIU Verbal Analogi Beserta Pembahasannya, Kerjakan untuk Persiapan SKD CPNS Solo 2021
Yunia meminta masyarakat tidak panik atas tingginya pertambahan jumlah kematian.
Karena, pada dasarnya pertambahan dikarenakan delaynya data.
Namun, masyarakat tetap diimbau untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan. (*)