Berita Sragen Terbaru
Potret Guru di Sragen Mulai Bersihkan Ruang Kelas, Berharap Pembelajaran Tatap Muka Segera Dimulai
Sejumlah sekolah di Sragen kini tengah mempersiapkan pembelajaran tatap muka, yang sudah diizinkan untuk digelar.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sejumlah sekolah di Sragen kini tengah mempersiapkan pembelajaran tatap muka, yang sudah diizinkan untuk digelar.
Hal itu, berkaitan dengan masuknya Kabupaten Sragen masuk kedalam PPKM Level 3.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menuturkan jika PTM akan digelar pada Senin (6/9/2021) esok.
Sejumlah persiapan mulai dijalankan, termasuk menyiapkan administrasi izin menggelar pembelajaran tatap muka dan sarana prasarana sekolah.
Baca juga: Meski Belum Semua Siswa Dapat Vaksin, Dua Sekolah di Solo Bakal Gelar Pertemuan Tatap Muka Besok
Baca juga: Viral Sosok Berhijab Miliki Kumis dan Jenggot Lebat, Netizen Sedih Begitu Tahu Kisah Hidupnya
Salah satunya di SDN Kroyo 1 Karangmalang, Kabupaten Sragen, dimana para guru sudah mulai membersihkan ruang kelas.
Kursi yang sebelumnya diletakkan diatas meja, kini mulai diturunkan kembali.
Debu yang ada di kursi, meja, alat peraga sekolah, hingga lantai yang sudah menebal mulai dibersihkan.
Selain itu, juga disiapkan beberapa komponen penunjang protokol kesehatan, seperti tempat cuci tangan dan hand sanitizer.
Kepala Sekolah SDN Kroyo 1, Gunardi menyambut baik rencana Pemkab Sragen kembali membuka sekolah.
"Sudah diizinkan kita siapkan dengan maksimal, sarana prasarana dari kita sudah siap semua, tinggal menunggu izin dari dinas pendidikan," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (1/9/2021).
Menurutnya, selama pembelajaran jarak jauh, ia khawatir akan menurunkan kualitas belajar anak.
"Tentu saja kita khawatir, karena kita nggak bisa mengontrol langsung, dengan PTM ini kita bisa melihat sejauh mana potensi dan bakat minat anak," jelasnya.
Ia pun berharap, pembelajaran tatap muka bisa terus dilaksanakan.
"Kita sangat berharap, bisa terus menggelar tatap muka, semoga ini bisa didengar," jelas dia.
Gelar Tatap Muka
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati telah mengizinkan sekolah menggelar tatap muka di tengah pemberlakuan PPKM Level 3.
Menurut Bupati Yuni, sekolah tatap muka di Sragen digelar pada Senin (6/9/2021) mendatang.
"Sekolah tatap muka dimulai Senin besok, tanggal 6, dengan kapasitas 50 persen dari jumlah siswa per kelas," katanya.
Baca juga: Kisah Keluarga di Gunungkidul Tinggal di Kandang Sapi: Rumah Dijual Gara-gara Jeratan Rentenir
Baca juga: Bupati Said Mutasi Besar-besaran Pejabat Pemkab Boyolali : 419 PNS Dipindah, dari Lurah hingga Camat
Terpisah, Kepala Sekolah SD Negeri 1 Kroyo Karangmalang, Gunardi mengatakan kini pihaknya telah mengajukan surat izin dari orangtua siswa.
"Kita mengajukan izin kepada orangtua, saat ini masih tahap pengumpulan, nanti kita rekap yang kemudian kita ajukan ke Dinas Pendidikan," jelas Gunardi.
Setelah surat izin dari orangtua terkumpul, maka dapat dilihat berapa banyak orangtua yang setuju dan tidak setuju digelarnya pembelajaran tatap muka.
"Hasilnya itu nanti, dikirim ke korwil, bersama dengan data pendukung yang lainnya, kemudian baru minta persetujuan dari dinas," ujarnya.
Jika Dinas Pendidikan telah menyetujui, maka sekolah dapat menggelar pembelajaran tatap muka, dengan menerapkan protokol kesehatan dengan lebih ketat.
Saat ini, jumlah siswa di SDN Kroyo 1 sebanyak 191 murid, dengan total rombongan belajar sebanyak 7 rombel.
Pengisian formulir persetujuan dilakukan secara manual, dengan orangtua mengisi surat izin melalui surat yang dibagikan pihak sekolah.
"Kita sistemnya pakai kelompok, jadi perwakilan kelompok mengambil surat ke sekolah, kemudian dibagikan, dan dikembalikan per kelompok juga," paparnya.
Satu kelompok terdiri dari 5-6 siswa, yang lokasi rumahnya berdekatan.
Sedangkan, kedepannya menurut Gunardi, setiap kelas hanya diisi 50 persen siswa.
"Per kelasnya kita tetap 50 persen dari jumlah per rombel, kalau satu kelas ada 28 siswa, dibagi 2 jadinya 14 siswa," pungkasnya. (*)