Berita Solo Terbaru
Kondisi Rumah Sakit di Solo, Pasien Covid-19 Berkurang: Ruang Isolasi Lengang
Kondisi kamar perawatan untuk pasien Covid-19 di Kota Solo mulai lengang, Jumlah pasien di ruang isolasi berkurang.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kondisi kamar perawatan untuk pasien Covid-19 di Kota Solo mulai lengang, Jumlah pasien di ruang isolasi berkurang.
Kepala Bagian Humas dan Usaha Peningkatan Kesehatan Masyarakat RS Panti Waluyo Solo, Titis Pamungkas, mengatakan saat ini jumlah pasien telah berkurang.
"Kondisinya longgar berkurang sangat banyak untuk pasien Covid-19 yang berada di ruang Isolasi kami," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Kamis (2/9/2021).
Baca juga: Inovasi Polres Sukoharjo Bantu Masyarakat Terdampak Pandemi Corona: Budidayakan Ikan Lele di Polsek
Baca juga: Kagetnya Anak Yatim karena Corona Ini, Tiba-tiba Didatangi Superhero dan Diberi Bingkisan
Dia menjelaskan, jumlah dari pasien hanya sekitar 5 pasien dari kapasitas ruangan.
"Total ruang yang disediakan hanya 43 tempat tidur dan yang terisi sekitar 10 persen saja," ungkapnya.
Selain itu, terkait biaya pelayanan pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat secara gratis.
Baca juga: Pilunya Dalang di Klaten, Tak Bisa Pentas karena Corona: Gadaikan Sertifikat Rumah Demi Sekolah Anak
"Biaya gratis, semua ditanggung olah Kementrian Kesehatan," ujarnya.
Sementara itu, Rumah Sakit Panti Waloyo Solo juga menyediakan fasilitas untuk isolasi mandiri.
Biaya satu harinya mencapai Rp 400 ribu dan Rp 300 ribu per malam tergantung fasilitas yang didapatkan.
"Karena untuk gejala ringan biaya tidak ditanggung oleh Kementerian Kesehatan sehingga harus bayar sendiri," ujarnya.
Gedung Sekolah untuk Isolasi Mulai Dikosongkan
Akhir masa PPKM Level 4 di Kota Solo sejumlah sekolah yang digunakan sebagai area karantina kini mulai dikosongkan.
Ditambah lagi pasien Covid-19 pengguna area karantina hanya tersisa 2 orang dan semuanya berada di Asrama Haji Donohudan.
Hal ini terkait dengan menurunnya angka pasien isolasi terpusat di Kota Solo.