Berita Klaten Terbaru
Masih Ada Candi Selain Prambanan di Klaten, Temukan Lima Batu Berfungsi Penting Bagi Bangunan Candi
Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Klaten dulunya terdapat sebuah candi. Hal itu dibuktikan dengan temuan 5 batuan yang terdiri dari 3 batuan Jaladwara
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Tri Widodo
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Tak menutup kemungkinan di wilayah Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Klaten dulunya terdapat sebuah candi.
Hal itu dibuktikan dengan temuan 5 batuan yang terdiri dari 3 batuan Jaladwara, 1 batuan arca dan 1 batuan bagian bawah sebuah candi.
Baca juga: Batu Mirip Stupa Candi Ditemukan di Boyolali, Terlantar di Kawasan Makam Desa Nepen
Baca juga: Bebatuan Purba Ditemukan di Lereng Merapi, Belum Diketahui Peninggalan Kerajaan Hindu atau Buddha
Pegiat Klaten Heritage Community (KHC) Hari Wahyudi menjelaskan Arca Lapik itu arca tokoh baik Hindu maupun Budha yang diletakan di sebuah lapik.
"Arca ini biasannya ditempatkan sendiri," kata Hari kepada TribunSolo.com, Jum'at (3/9/2021).
Hari mengatakan Arca lapik tersebut diletakan dalam wadah khusus.
Ia menuturkan Arca tersebut tidak ditempatkan di sebuah relung dan digunakan media pemujaan dewa-dewa utama.
"Arca tersebut ada pasangannya, yang namanya batu lapik bentuknya kotak seperti kubus," ujar Hari.
Sedangkan batuan Jaladwara itu merupakan sebuah saluran air pada candi.
Dimana, biasanya dalam sebuah candi terdapat 1 sampai 4 batu Jaladwara.
"Batuan itu, terdapat pada bangunan candi, dan bangunan tempat pertirtaan atau tempat pensucian Hindu jaman dulu," ucap Hari.
Ia menyebut selain sebagai tempat persucian, batuan ini berfungsi agar bangunan candi cepat kering setelah hujan.
Baca juga: Hilangnya Batu Candi Berbentuk Singa di Klaten Ternyata Sudah Dua Kali Terjadi, di Mana Pemerintah?
Sehingga, dengan adannya batuan itu, air hujan tidak bakal menggenang candi tersebut.
"Jika tidak ada itu, airnya bakal tergenang di candi," ungkapnya.
Temuan Batu Bikin Heboh
Heboh Temuan Candi Diduga Benda Cagar BudayaWarga Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Klaten dihebohkan dengan penemuan lima batu yang diduga benda cagar budaya.
Diduga batu tersebut sudah ada sejak zaman Mataram Kuno.Kepala Dusun II Desa Taji, Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten, Handoko mengatakan, 5 batuan diduga cagar budaya itu diamankan dengan dibantu oleh tim purbakala.
"Kami dibantu tim purbakala mengamankan 5 batuan diduga benda cagar budaya ke Balai Desa Taji, masing-masing 4 batu diduga badan candi dan 1 batu diduga arca," kata Handoko kepada TribunSolo.com, Jumat (3/9/2021).
Handoko mengatakan, masing-masing batuan diduga benda cagar budaya tersebut ditemukan diwaktu dan tempat berbeda.
Sebanyak 4 batuan yang masing-masing 3 batu Jalawara (tempat talang air) dan satu batu diduga badan candi lain ditemukan di makam kempul, Dukuh beji, Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
Sedangkan satu Arca tersebut ditemukan di pinggir jalan Desa, tepatnya di Dukuh Pandeyan II, Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
"Masing-masing ditemukan pada waktu yang berbeda, 3 Jalawara dan satu batuan diduga badan candi diamankan ke Balai Desa pertengahan Agustus, sekitar Kamis (19/8/2021), sedangkan batuan Arca itu diamankan Kamis (3/9/2021)," ujar Handoko.
Handoko mengatakan, saat batuan Jalawara akan dievakuasi, posisi batu tersebut tertimbun tanah makam.
Sedangkan posisi ditemukan batuan arca yang sudah tinggal badan saja itu berada di tepi jalan dan warga sekitar mengira batu itu hanya batuan biasa.
Baca juga: Cerita Warga Klaten yang Angkat Batu Besar Diduga Candi Peninggalan Mataram Hindu, Beratnya 200 Kg
"Kita pindahkan semua batu itu kesini dengan tujuan menyelamatkan agar tidak hilang dan semoga batuan ini bisa dicatat registrasi resmi dari pihak terkait," ujar Handoko.
Temuan Candi di Lahan Pertanian
Penemuan Candi Sebelumnya sebuah batu besar yang diduga peninggalan Kerajaan Mataram Hindu ditemukan warga Klaten pada Kamis (11/3/2021).
Lokasi penemuannya ada di Dukuh Lumbung Dungik, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Klaten.
Baca juga: Hilangnya Batu Candi Berbentuk Singa di Klaten Ternyata Sudah Dua Kali Terjadi, di Mana Pemerintah?
Baca juga: BPCB Jateng Temukan Kaki Candi dan Arca Mahakala Peninggalan Zaman Hindu Siwa
Demi keamanan batu itu kini disimpan di salah satu rumah warga yang terpercaya.
Pegiat Klaten Heritage Community (KHC), Hari Wahyudi mengatakan, penemuan batuan yang diduga cagar budaya ditemukan di area persawahan milik warga.
"Kami memperoleh informasi dari warga bahwa ditemukan batuan diduga benda cagar budaya di area persawahan dan saat ini sedang kami evakuasi, "ucap Hari kepada TribunSolo.com.
Hari mengatakan, batuan tersebut dievakuasi karena lahan tersebut akan digunakan untuk area pertanian.
Ia menyebutkan, evakuasi batuan tersebut dilakukan oleh warga setempat dengan menggunakan peralatan sederhana."Batuan itu, diamankan sementara di salah satu rumah warga setempat," ujar Hari.
Sebelumnya lokasi tersebut sudah didatangi Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Klaten, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah serta Balai Arkeologi Yogyakarta.
Saat itu ditemukan Yoni dan beberapa batu bata besar yang diduga adalah badan candi.
"Warga juga menemukan arca dalam keadaan tidak utuh," ucap Hari.
Baca juga: Kondisi Situs Mbah Gempur Klaten Memprihatinkan, Tak Terawat, Batu Candi Hilang Dicuri
Selain itu, dia juga menemukan lokasi yang diduga lantai dari candi tersebut.Dalam penelusurannya di Desa Soropaten, terdapat 3 titik temuan batuan yang diduga cagar budaya.
Ia menambahkan, tidak menutup kemungkinan adannya temuan-temuan baru di sekitar lokasi tersebut."Batu-batuan ini akan diserahkan ke BPCB Jateng dan Badan Arkeologi Yogyakarta, untuk diteliti lebih lanjut," jelas dia. (*)