Berita Seleb
Pernah Tolak Diwacanakan jadi Menteri, Hotman Paris Diam-diam Punya Profesi Penting di Pemerintahan
Hotman Paris beberapa tahun lalu sempat menolak saat diwacanakan menjadi menteri kabinet Presiden Jokowi. Kini, ia dipercaya menjadi konsultan hukum.
Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM -- Karier pengacara kondang Hotman Paris Hutapea bisa terbilang moncer.
Di usianya yang sudah tidak muda lagi, dirinya masih dipercaya mengemban jabatan penting di sejumlah perusahaan.
Alhasil kini Hotman Paris bergelimang harta. Investasinya di bidang properti tidak main-main.
Baca juga: Hotman Paris Unggah Potret Cantik Agustianne Marbun saat Muda, Ungkap Kisah Kesetiaan Sang Istri
Baca juga: Mengapa Richard Lee Ditangkap bak Penjahat Besar Padahal Kasus Ecek-ecek? Ini Analisa Hotman Paris
Namun, siapa sangka, diam-diam Hotman Paris juga menjadi konsultan pemerintahan.
Padahal diketahui, Hotman Paris beberapa tahun lalu sempat menolak saat diwacanakan menjadi menteri kabinet Presiden Jokowi.

Hal itu disampaikannya saat memandu acara Hotman Paris Show pada Kamis (6/11/2019).
Hotman Paris menegaskan, dirinya tidak ingin terjun ke dunia politik.
Ia juga mengatakan bahwa banyak tokoh partai politik yang justru menjadi kliennya.
"Ya saya tidak ingin masuk politik, karena dari dulu pun hampir semua tokoh partai politik itu klien saya," kata Hotman Paris, dikutip TribunSolo.com dari Tribun Wow.
Kemudian, pengacara asal Sumatera Utara ini membeberkan kedekatannya dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Hotman Paris membeberkan bahwa belum lama ini dirinya diajak oleh Prabowo Subianto bermain Polo.
"Kemaren malah Prabowo ngundang saya maen apa itu, maen Polo," kata Hotman.
Selain itu, Hotman Paris juga mengungkapkan bahwa ia juga menjadi kuasa hukum dari para Ketua Partai Politik, seperti Partai Golkar dan Perindo.
"Saya pengacara keluarga dia puluhan tahun, saya pengacaranya ketua Golkar, saya pengacaranya yang punya TV ini juga dari partai-partai," jelas Hotman Paris.
Selain itu, pengacara 61 tahun ini mengungkap tidak mau jadi pejabat lantaran merasa akan tidak bebas.