Berita Solo Terbaru
Lima Keistimewaan Tanaman Monstera Variegata Seharga Rp 225 Juta : Ukuran Tak Wajar hingga Langka
Di balik harganya yang selangit, sebenarnya tanaman hias Monstera Variegata memiliki keistimewaan apa?
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Di balik harganya yang selangit, sebenarnya tanaman hias Monstera Variegata memiliki keistimewaan apa?
Tak tanggung-tanggung, tanaman yang masih kerabat Janda Bolong itu dihargai oleh kolektor asal Kota Solo, Sri Hastuti setara mobil Rp 225 juta.
Perlu diketahui Monstera Variegata ini merupakan jenis tanaman yang populer di kalangan kolektor atau pecinta tanaman hias.
Sebagai tanaman yang sangat populer ini biasanya digunakan sebagai hias atau dekorasi untuk mempercantik ruangan.

Baca juga: Potret Tanaman Monstera Seharga Mobil Rp 225 Juta, Milik Orang Tawangmangu, Disebut Incaran Kolektor
Baca juga: Viral, Wanita Solo Beli Tanaman Hias Monstera Variegata Seharga Mobil Rp 225 Juta : Bagi Saya Murah
Namun tak sekedar hanya untuk dekorasi, Monstera Variegata memiliki keistimewaan, yakni :
1. Ukuran Tanaman
Monstera Variegata yang dihargai Rp 225 juta ini, memiliki tinggi sekitar 180 centimeter.
Adapun lebar setiap daunnya sekitar 15 centimeter dan jumlah daun sekitar 21 tangkai daun.
Sekilas tanaman ini cukup besar melebihi tinggi pemiliknya, sehingga ukurannya tak wajar.
Kolektor tanaman Sri Rejeki Sekar Kedaton asal Solo, Sri Hastuti, membelinya dari warga Tawangmangu Karanganyar, pada Jumat (10/9/2021).
"Ukuran dan tingginya ini yang semakin membuat harganya mahal, karena bisanya setiap 3 daun Rp 12-15 Juta," ungkapnya kepada TribunSolo.com ditemui di rumahnya di Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsai, Sabtu (11/9/2021).
2. Jenis Tanaman Langka
Jenis Monstera Variegata atau Monstera King ini memiliki keistimewaan bentuk daun bolong dan sobek yang terbentuk secara alami.
Tak hanya itu, warna dari Monstera ini juga berbeda dari biasanya warna hijau.
Untuk Monstera harga Rp 225 juta ini berwarna hijau bercampur kuning ke emasan.
Selain itu jenis ini cukup langka dari jenis lainnya Monstera.
"Semakin langka tanaman, semakin dicari kolektor dari Indonesia atau Thailand dan harganya pasti tinggi juga," ujarnya.
Baca juga: Kesaksian Juru Kunci di Makam Keluarga Jokowi : Banyak Pejabat Ziarah,Terbaru Menko Muhadjir Effendy
3. Ditawar hingga Ratusan Juta Rupiah
Dua tanaman Monstera Variegata, yang jatuh ke tangannya belum genap dua hari ini sudah ditawar hingga Rp 175 juta satu pohonnya.
Penawar dari berbagai daerah, mulai dari Jakarta, Surabaya, Bandung, Cikeas hingga dari luar negeri Thailand.
Saat ini Hastuti membandrol setiap pohonnya di hargai Rp 250 Juta.
"Belum saya lepas," aku dia membeberkan.
4. Tongkol Biji Tanaman
Munculnya tongkol Monstera Variegata ini juga menambahkan keistimewaan tanaman.
Pantuan dilapangan TribunSolo.com, tongkol Monstera Variegata seharga mobil Rp 225 juta ini berjumlah 5 batang.
"Semakin banyak tongkol juga mahal, karena bisa semai bijinya. Kalau beruntung bisa dapat Monstera Variegata yang daun warna pink harga itu malah makin mahal," ungkapnya.
Baca juga: Di Balik Proyek Patung Raksasa Raja Solo PB VI di Selo : Ada Sesajen, Berdiri Gagah di Tanah Keraton
5. Tanaman Unik
Monstera Variegata ini juga memiliki keunikan tersendiri bagi para kolektor.
Entah dari sisi kecintaan atau rasa ingin memiliki tanaman tersebut.
Terlebih sebagai tanaman langka, bentuknya terkesan menenangkan karena berbentuk sobek secara sendirinya sehingga menimbulkan keunikan.
"Selama 21 tahun menggeluti tanaman hias memang setiap kolektor memiliki tujuan masih-masih ada dasar suka atau ingin menyibukkan diri merawat tanaman ini," ujarnya.
Diburu Kolektor
Sepintas tanaman jenis Monstera Variegata atau kerabat dengan Janda Bolong yang dihargai semobil Rp 225 juta tak ada istimewanya.
Namun Mulyono yang ikut menyaksikan pembayaran tanaman hias milik warga Tawangmangu oleh kolektor tanaman hias asal Solo, memberikan fakta lain.
Mulyono menceritakan transaksi pembelian tanaman hias itu pada Jumat (10/9/2021).
Dia piun menyaksikan sendiri yang lantas mengungguhnya di akun TikTok miliknya @kiplivariasi.
Dengan jumlah penonton mencapai 216.1 K, pada pukul 16.45 WIB, Sabtu (11/9/2021).
Baca juga: Viral Wanita Solo, Beli Tanaman Hias Monstera Variegata Seharga Mobil Rp 225 Juta : Bagi Saya Murah
Baca juga: Lowongan Kerja Solo: Dibutuhkan Posisi Marketing Penempatan di Solo, Pendidikan Minimal SMK
"Jadi kemarin Rp 225 juta tidak dua the monstera, tapi ada bonusnya," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (11/9/2021).
Satu paket pohon, sebelumnya dibeli oleh warga Tawangmangu Karanganyar dengan harga masing-masing Rp 700 ribu dan Rp 800 ribu.
Setelah dirawat hingga memiliki tinggi mencapai sekitar dua meter kemudian dijual kembali.
"Sebelum dibayar Rp 225 juta itu sudah banyak yang nawar tapi belum dikasih," aku dia.
Penawaran mulai dari harga Rp 100 juta, Rp 150 juta hingga Rp 180juta.
Namun akhirnya dibeli oleh kolektor tanaman Sri Rejeki Sekar Kedaton asal Solo, Sri Hastuti dengan harga tertinggi.
"Sampai pada akhirnya kemarin ketemu sama ibu Sri itu, dibeli dengan harga Rp 225 juta dengan bonus tanaman lain," jelas dia.
Mulyono mengatakan tanaman hias Monstera ini yang masih kerabat dengan Janda Bolong, memiliki harga jual yang tinggi.
Karena dianggap tanaman langka dan tidak banyak yang punya.
"Monstera dulu sudah viral, juga harganya segitu karena jarang yang punya," aku dia.
Kolektor Solo
Jagad maya TikTok dihebohkan dengan postingan jual beli tanaman hias dengan harga fantastis hingga menembus Rp 225 juta.
Postingan yang diungguh @kiplivariasi pun viral karena ada yang menganggap sangat mahal dan mempertanyakan kebenaran tersebut.
Usut punya usut tanaman tersebut dibeli dari warga di Desa Nglurah, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.
Sementara pembeli adalah kolektor tenaman hias asal Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, bernama Sri Hastuti.
Baca juga: Viral di Klaten, Pakai Mobil Bagus Mencuri Tanaman Jenis Sikas, Aksinya Pun Terekam Jelas CCTV
Baca juga: Viral Ribuan Burung Pipit Berjatuhan di Gianyar, BKSDA Bali Ungkap Dugaan Penyebab dan Analisanya
Hastuti merupakan kolektor dan penjual tanaman hias asal Kota Solo, dengan nama perusahaan Sri Rejeki Sekar Kedaton Solo.
"Awalnya saya cari-cari tanaman, terus dapat di Mogol Tawangmangu," ungkapnya saat dikonfirmasi kepada TribunSolo.com, Sabtu (11/9/2021).
"Saya beli 2 pohon Monstera Variegata besar tongkol 5 buah, dan 2 pot totalnya Rp 225 juta," aku dia membeberkan.
Hastuti menjelaskan tinggi Monstera Variegata berukuran sekitar 180 centimeter untuk satu pohonnya.
Terkait harga yang cukup fantastis yakni sampai Rp 225 juta atau serupa dengan harga satu mobil dia menjelaskannya.
"Karena tanaman ini sudah mendunia dan memiliki ciri khas warna berbeda dari Monstera lainnya," jelas dia.
Hastuti mengklaim selama menjadi kolektor berbagai tanaman hias selama 21 tahun harga tersebut masih terbilang murah.
"Bagi saya ini murah, harganya tinggi kalau belum laku kita rawat masih bisa naik lagi harganya," ungkapnya.
Harga Monstera Variegata menurutnya bisa semakin tinggi apabila tanaman itu diburu para kolektor tanaman lainnya karena keunikannya.
"Karena sudah senang dan banyak yang nawar dari kolektor-kolektor harga bisa makin tinggi," terang dia.
Baca juga: Petani Tembakau di Boyolali Resah, Intensitas Hujan yang Tinggi Bisa Rusak Tanaman
Baca juga: Fantastis! Yamaha & Suzuki 2-Tak Ini Dihargai Ratusan Juta Rupiah, Kolektor Berdatangan ke Sukoharjo
"Ditambah lagi ini bukan hanya di buru kolektor Indonesia tapi juga luar negeri seperti dari negara Thailand," ujarnya.
Terlebih sebagai kolektor tanaman berpengalaman, Monstera Variegata di tangannya bakal dijual lagi olehnya tetapi menunggu waktu yang tepat.
"Sementara masih d irumah, juga di promosikan lewat online jika ada yang nawar," kata dia.
"Kalau ada yang nawar bisa langsung cek di rumah," ungkapnya
Dia menambahkan, sebagai kolektor dia membeli tanaman hiasa dengan harga selangit bukan kali ini saja.
"Kemaren baru saja beli, satu pohon harganya Rp 215 juta jenisnya sama," ujarnya.
Viral Orang Curi Tanaman
Di lain tempat, ada pengendara membawa mobil bagus mencuri tanaman sehingga aksinya terekam kamera CCTV di Kabupaten Klaten viral di medsos.
Tepatnya kejadian itu di Dukuh Tanggulangin, Desa Padas, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Kamis (9/9/2021).
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, pencurian terjadi di depan Masjid Nurul Huda sekitar pukul 03.43 WIB.
Tanaman yang dicuri merupakan bunga Sikas.
Aksi pencurian tanaman bunga tersebut terekam CCTV dan diunggah di akun instagram @kabar_klaten, Kamis (9/9/2021).
Baca juga: Catat, Rekayasa Lalu Lintas di Tawangmangu Karanganyar Sabtu dan Minggu: Ini Titik Lokasinya
Baca juga: Viral Rekaman CCTV Dua Bocah Bobol Kotak Infak Masjid di Solok, Terungkap Alasannya Tak Pakai Busana
Dalam video tersebut, terlihat mobil berhenti di depan lokasi kejadian.
Kemudian muncul seseorang mengenakan jaket keluar dari mobil tersebut.
Usai keluar dari mobil orang tersebut berlari kearah tanaman itu dan langsung mengangkat tanaman serta memasukan tanaman itu ke mobil tersebut.
Kapolsek Karanganom Iptu Panut Haryono, pihaknya telah melakukan penyelidikan dengan kejadian pencurian tersebut.
"Kami masih melakukan penyelidikan meski korban belum melaporkan," kata Panut, kepada TribunSolo.com, Jum'at (10/9/2021).
Lanjut, Panut mengatakan penyelidikan tetap dilakukan karena aksi tersebut terekam cctv dan viral di media sosial.
Ia menyebutkan, lokasi kejadian terletak Dukuh Tabggulangin, Desa Padas, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten.
"Pencurian bunga berserta potnya terekam CCTV dan viral di media sosial, sehingga kami laksanakan penyelidikan," ucap Panut.
Ia mengaku, kasus pencurian tanaman tersebut baru pertama terjadi selama ia menjabat sebagai Kapolsek Karanganom.
Kemudian dia meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan pengamanan swakarsa agar tidak terjadi aksi kejahatan kembali.
"Kami himbau, masyarakat untuk selalu waspada dan menjaga barang-barangnya agar tidak memberikan kesempatan tindak pidana," jelas dia. (*)