Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Ini Dampaknya, Jika Anak Dibawah 12 Tahun Tak Bisa Masuk TSTJ : Sejak Dibuka Selalu Sepi

TSTJ Solo sepi pengunjung di akhir pekan ini. Padahal, Kebun Binatang tersebut sudah dibuka sejak Selasa (14/9/2021) lalu

Penulis: Iqbal Fathurrizky | Editor: Tri Widodo
TribunSolo.com/Iqbal Fathurizky
Potret Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) yang berada di Kecamatan Jebres, Kota Solo, Sabtu (4/9/2021). 

Laporan wartawan TribunSolo.com, Iqbal Fathurrizky

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Jika dibanding orang dewasa, anak-anaklah yang lebih suka melihat berbagai macam satwa di sebuah kebun binatang. Anak-anak juga nampak lebih bisa menikmati saat berlibur ke kebun binatang. 

Baca juga: PPKM Solo Level 3, TSTJ Buka Kembali Akhir Pekan Ini, Satpol PP Siaga Pelototi Prokes Pengunjung

Baca juga: Viral Harimau Taman Satwa Taru Jurug Kurus, Gibran Minta Maaf, Ini Penjelasan Direktur TSTJ

Belum diperbolehkannya anak-anak yang berusia dibawah 12 tahun berdampak besar bagi tingkat kunjungan wisatawan ke TSTJ Solo. 

Terbukti, di akhir pekan ini pengunjung Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo masih sepi. Padahal, tempat wisata itu telah dibuka sejak Selasa (14/9/2022).

Dari pantauan TribunSolo.com, di TSTJ Solo ini nampak sepi. Hanya ada sejumlah pengunjung yang datang untuk sekedar jalan-jalan sambil melihat satwa yang ada. 

Warung-warung yang ada di sekitar TSTJ ini juga belum banyak yang buka. Terlihat hanya 3 warung yang menjajakan barang dagangannya. 

"Masih sepi, sehari paling 5-10 orang aja yang datang, itupun belum tentu beli," kata Sarminiatun (50) salah satu pedagang di TSTJ.

"Ya pokoknya sabar aja sih, dirumah juga bingung mau ngapain," sambungnya.

Menurut  Nonot Harwanto, Manager Pemasaran TSTJ sepinya pengunjung ini salah satunya dilarangnya anak dibawah 12 tahun untuk masuk. 

Padahal Nonot pengunjung terbesar kebun binatang adalah anak kecil yang hendak ingin melihat dan berinteraksi satwa.

"Sejak dibuka Selasa lalu, TSTJ masih sepi pengunjung," kata Nonot kepada TribunSolo.com pada Sabtu (18/9/2021).

Selain itu, syarat pengunjung harus sudah divaksin yang ditunjukkan dari aplikasi Pedulilindungi juga dinilai berperan dalam sepinya pengunjung TSTJ ini. 

"Pake aplikasi Peduli Lindungi, tentunya minimal sudah vaksin pertama," kata Nonot.

Beruntung,  masih ada pemancing setia yang selalu datang untuk memancing di dalam TSTJ ini. 

Baca juga: Catat, Anak Usia Dibawah 5 Tahun Masih Belum Boleh Masuk TSTJ Solo, Nekat Suruh Pulang

"Malah pemancing yang banyak, biasanya rata-rata total per hari 30 terbagi jadi 25 pemancing dan sisanya pengunjung," jelas dia.

Para pemancing itu dikenakan harga tiket lebih mahal sedikit dari pada pengunjung biasa. 

"Pemancing Rp 30 rb, Pengunjung Rp 25 rb," ujarnya.

Boleh Buka 

PPKM kota Solo kini telah turun level menjadi 3 dan sejumlah pelonggaran telah dilakukan.

Salah satunya adalah diijinkannya untuk membuka akses wisata di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ).

Baca juga: Solo Raya Masih PPKM Level 3, Kakorlantas Minta Jangan Euforia ke Tempat Wisata: Ini Bahaya

Baca juga: Perketat Pengawasan, Satpol PP Akui Selo Kini Jadi Magnet Wisatawan, Banyak dari Luar Boyolali

Direktur Perumda TSTJ, Bimo Wahyu Widodo menuturkan bahwa akhir pekan ini pihaknya akan mengujicoba unit usahanya, sehingga dapat diakses oleh masyarakat umum.

"Nanti akan dimulai dengan uji coba secara bertahap," katanya pada Rabu (1/9/2021).

Selain itu, pihak TSTJ juga wajib mengajukan surat bila hendak buka ke Sekretaris Daerah.

"Ini sesuai dengan instruksi gubernur yang harus ijin dulu, nantinya ada beberapa ketentuan dan persiapan," ujarnya.

"Ketentuan itu seperti mengecek sarana prasaran dan aplikasi barcode aplikasi Peduli Lindungi," jelasnya.

Dirinya menegaskan bahwa nantinya masyarakat yang boleh masuk hanya 25 persen dari kapasitas.

"Kapasitas TSTJ bisa menampung 10 ribu pengunjung maka 25 persen dari jumlah itu adalah 2500,"ucapnya.

Nantinya bila TSTJ buka, akan ada sejumlah aparat yang ikut bersiaga agar menjaga kondusifitas protokol kesehatan.

"Komunikasi dengan Pak Ahyani sudah dilakukan, nanti akan ada dinas terkait yang ikut, dari Dinas Pariwisata, Dinas Kesehatan hingga Satpol PP," terangnya.

Level Turun

Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan bahwasanya area aglomerasi Solo Raya mengalami penurunan level.

Sebelumnya level 4 kini menjadi level 3.

Baca juga: Pemkot Solo Siapkan Anggaran Rp 1,9 Miliar untuk TSTJ, Hanya Cukup Untuk Beli Pakan

Baca juga: Besok Ditutup Sementara, Pengelola TSTJ Solo Tegaskan Tiket Presale Berlaku Sampai Akhir 2022

Salah satu dampak yang dirasakan adalah dibukanya area wisata, dan yang sudah mendapatkan izin adalah Taman Satwa Taru Jurug dan Taman Wisata Balekambang.

Sekretaris Daerah Kota Solo, Ahyani menuturkan bahwa area wisata yang diijinkan masih kedua tempat itu saja.

"Wisata sebagian sudah diujicobakan, namun yang terbuka saja," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (31/8/2021).

Sehingga area wisata seperti Museum Keraton Solo dan Museum Keris belum bisa mendapat ijin untuk dibuka.

"Yang tertutup belum boleh," jelasnya.

Selain itu area wisata juga diwajibkan menyediakan alat scan aplikasi Peduli Lindungi.

"Semuanya pakai aplikasi Peduli Lindungi termasuk nanti GOR Manahan dan area publik lainnya," ujarnya.

Baca juga: Meski Ada Vaksinasi Covid-19, TSTJ Solo Nilai Wisatawan Bisa Normal Lagi di Tahun 2023

Ahyani juga menuturkan bahwa keberadaan aplikasi Peduli Lindungi yang sudah marak di pusat perbelanjaan Kota Solo sudah masuk dalam aturan Surat Edaran PPKM Level 3 Kota Solo.

"Belum menjadi Perwali tapi sudah dicantumkan dalam SE PPKM Level 3," terangnya. (*)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved