Berita Sukoharjo Terbaru
Potret 8 Anak Cahyo Tidur Beralasakan Tikar di Kolong Meja HIK, Tak Bisa Bebas, Luas Hanya Dua Meter
Delapan anak Cahyo (50) dan Wiwin (48) yang tinggal di kolong meja HIK di Jalan Raya Solo-Semarang, selama ini tidur dengan alas seadanya.
Penulis: Iqbal Fathurrizky | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Iqbal Fathurrizky
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Delapan anak Cahyo (50) dan Wiwin (48) yang tinggal di kolong meja HIK di Jalan Raya Solo-Semarang, selama ini tidur dengan alas seadanya.
Tak seperti tidur di kasur yang empuk, bahkan kaki-kakinya tak bisa leluasa bergerak karena saking sempitnya.
Sampai-sampai kaki harus ditekuk demi yang lain bisa tidur pulas.
Pemandangan ini terlihat dari keluarga yang nekat tinggal di tenda HIK di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Meskipun didatangi Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, keluarga yang tinggal di kolong tenda HIK tak luluh.
Padahal mereka ditawari langsung tinggal di rumah susun sewa (rusunawa), Jumat (17/9/2021).
Saat itu Cahyo dan Wiwin pemilik warung HIK di Kartasura Sukoharjo yang viral karena harus tidur bersama 8 anak di tenda HIK, belum bersikap.
Tidak hanya itu, bahkan Etik tawarkan bantuan lainnya seperti pendidikan untuk anaknya, kesehatan serta bantuan-bantuan lain.

Baca juga: Keluarga yang Tidur di HIK Kartasura Belum Dapat Kontrakan: Ditolak karena Anaknya Banyak
Baca juga: Keluarga yang Tidur di HIK Kartasura, Dulunya Punya Warung Bebek,Tutup Usai Difitnah Pakai Pesugihan
"Untuk pendidikan kita siap bantu dari yang SD ke SMP yang SMP ke SMA tapi negeri ya. Pokoknya kalo negeri pilih mana pun gratis kita tanggung semuanya," kata Etik kepada TribunSolo.com.
"Kemudian untuk kesehatan, KIS sudah kita siapkan. Berkas-berkas yang belum ada kita bantu lengkapi semuanya."
"Kemudian bapaknya kan jualan disini, nah kemudian pikir saya kalau mau pindah ke rusunawa trus jualan di sana kita tanggung semua transportnya," sambung dia.
Etik juga mendengar bahwa ada yayasan yang hendak memberikan rumah kontrakan kepada Cahyo dan Wiwin untuk setahun, dan Etik sendiri mempersilahkan untuk memilih.
"Yang penting saya minta keputusannya minggu ini. Kalo dalam seminggu dia putuskan ia bersedia, yasudah kita bersihkan rusunawanya. Lalu kita atur administrasi kepindahan anak-anaknya," ungkap Etik.
Namun demikian, Cahyo masih bingung dan ia harus minta waktu kepada Bupati Sukoharjo untuk mempertimbangkan pilihan tersebut lebih dulu.