Berita Solo Terbaru
Warning dari Gibran, Jika Ada Sekolah yang Siswanya Terpapar Corona, Langsung Ditutup Seperti Jepara
Imbas klaster tatap muka di Kabupaten Jepara, membuat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersikap.
Penulis: Iqbal Fathurrizky | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan wartawan TribunSolo.com, Iqbal Fathurrizky
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Imbas klaster tatap muka di Kabupaten Jepara, membuat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersikap.
Gibran mengaku, setelah mengetahui adanya siswa di Jepara yang terkena Covid-19, maka memerintahkan Dinkes untuk melakukan upaya pencegahan.
"Bu Kepala Dinas Kesehatan sudah saya perintahkan untuk lakukan random testing di beberapa sekolah," kata Gibran kepada TribunSolo.com Rabu (22/9/2021).
Gibran juga menegaskan kalau ada laporan siswa terpapar Covid-19 walaupun hanya satu siswa, sekolah tersebut akan langsung ditutup.
Baca juga: Aneh Tapi Nyata, Hanya Ambil Secuil Batu & Kayu dari Gua Mangkubumi di Sragen, Si Pembawa Bisa Sakit
Baca juga: Sejarah Kampung Larangan Sukoharjo : Dulu Gudang Senjata Keraton Solo, Makanya Jadi Daerah Terlarang
"Kalo ada langsung kita tutup sekolah tersebut, tapi tidak semua sekolah hanya sekolah yang siswanya terpapar Covid-19 saja," tegas Gibran.
Selain itu juga Gibran mengapresiasi kepatuhan protokol kesehatan pada guru dan siswa yang sudah gelar PTM di Solo.
Komentar Ganjar
Muncul klaster Covid-19 di sebuah sekolah di Jepara, Jawa Tengah saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sedang berlangsung.
Diketahui sebanyak 25 murid dan 3 guru terpapar virus Covid-19.
Setelah mendapatkan laporan tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo langsung memberikan perintah untuk menutup sekolah sementara.
Baca juga: Ketika Para Dalang dari Solo Raya Harus Ngamen Door to Door, Kepepet Butuh Dihantam Corona
Baca juga: Kabar Baik di Boyolali, Kasus Corona Menurun & Tak Ada yang Meninggal,Tapi Jangan Euforia Berlebihan
"Sudah saya telpon, sudah dicek dan saya minta langsung ditutup," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Selasa (21/9/2021) saat melakukan peninjauan UMKM di Kota Solo.
Untuk mengatasi munculnya klaster baru di wilayah Sekolah, Ganjar memerintahkan untuk seluruh orang yang terlibat dalam pelaksanaan PTM agar lebih dipersiapkan lagi.
"Untuk itu saya minta yang melakukan persiapan PTM harus disiapkan testingnya, dan saya minta sekali-kali diacak,"ujarnya.
Baca juga: Jokowi Perintahkan Harga Tes PCR Corona Turun, Kini Berapa di Solo? Gibran : Tak Sampai Rp 495 Ribu
Tak hanya itu, Ganjar juga meminta bagi sekolah atau daerah tidak memaksakan melakukan PTM.
"Yang belum siap tidak usah ngaku siap, kalau belum siang bakal kami dampingi biar siap," tegasnya.
Selain itu, wilayah Jawa Tengah sudah tidak ada dalam wilayah level 4.
"Sudah tidak ada, cuma Brebes itu salah catat. Karena salah masukan data. Data yang lama dimasukan, Sudah diingatkan berkali-kali memasukkan data hanya satu kali saja sudah terintegrasi ke pusat," ujarnya.
Sejumlah Ruas Jalan Wonogiri Dibuka
Seiring melandainya kasus Covid-19 di Kabupaten Wonogiri, sejumlah ruas jalan yang sempat ditutup kini dibuka. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat.
Jalan yang sempat ditutup misalnya jalan di sebelah barat Jembatan Jurang Gempal, yaitu Jalan Ir. Soekarno, kini ruas jalan itu sudah dibuka selama 24 jam.
Lampu penerangan jalan umum (LPJU) pun juga sudah mulai dinyalakan kembali. Dengan begitu, lampu sudah menerangi jalan itu lagi.
Baca juga: Pemkab Boyolali Temukan Ada Tempat Wisata Nekat Buka: Padahal Masih Dilarang saat PPKM Level 3
Baca juga: Pemerintah Pusat Izinkan Bioskop Buka di Wilayah PPKM Level 3, Bagaimana Bioskop di Mal Sukoharjo?
Berita tentang pembukaan ruas jalan dan penyalaan lampu PJU itu dikonfirmasi oleh Kasat Lantas Polres Wonogiri, AKP Marwanto.
"Lampu PJU sudah dinyalakan kembali. Tapi kalau jalan di sekitar alun-alun masih ditutup," kata dia saat dihubungi, Kamis (16/9/2021).
Dijelaskan Marwanto, pertimbangan pihaknya kembali membuka ruas jalan dan menyalakan lampu PJU adalah kasus Covid-19 di Wonogiri mulai melandai.
Baca juga: Apakah PPKM Level 2-4 Jawa Bali Bakal Diperpanjang Lagi Hari Ini? Simak Data Kasus Covid-19 Sepekan
Hal itu dibuktikan dengan selama tiga pekan berturut-turut, Wonogiri masuk daerah PPKM level 3.
Tak hanya itu, kata Marwanto, hal tersebut bertujuan untuk melecut geliat kegiatan ekonomi masyarakat.
"Perekonomian juga biar mulai bangkit, ini kan sudah melandai kasusnya (Covid-19)," jelasnya.
Baca juga: Catat! Meski Sudah PPKM Level 3, Resepsi Pernikahan di Wonogiri Masih Dilarang
"Kalau di alun-alun masih kita tutup, sebab disana bepotensi menjadi tempat berkerumun, apalagi kalau malam hari. Maka dari itu masih kita tutup," Marwanto menambahkan.
Meski begitu, ia tak menutup kemungkinan pihaknya akan segera membuka jalan di pusat Kota Wonogiri itu. Namun hal itu tentunya dengan pertimbangan, misalnya level PPKM Wonogiri kembali turun.
"Walaupun sudah lebih longgar, kami imbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan. Kita semua tidak ingin kecolongan," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Wonogiri, Stefanus Pranowo menjelaskan bahwa terdapat selisih biaya selama pemadaman lampu PJU.
"Selama pemadaman karena PPKM, selisih pemakaian di Bulan Juli dengan Bulan Agustus mencapai Rp 24 juta," jelasnya kepada TribunSolo, baru-baru ini. (*)