Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Mancing Murah Meriah di Tirto Mili Klaten: Cuma Bayar Rp 10 Ribu, Bisa Mancing Sepuasnya

Tempat pemancingan dan rumah makan Tirto Mili berada di Desa Pasung, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Agil Trisetiawan
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Tempat pemancingan dan rumah makan Tirto Mili berada di Desa Pasung, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Menikmati alam bisa dilakukan berbagai cara.

Salah satu cara menikmati alam yaitu memancing ikan di sungai, danau ataupun tempat pemancingan.

Tempat pemancingan dan rumah makan Tirto Mili bisa jadi salah satu pilihan untuk menikmati rasanya memancing.

Lokasi tersebut berada di Desa Pasung, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten.

Tempat pemancingan itu dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Pasung Tirto Mili.

Kades Pasung, Sumarsono mengatakan lokasi pemancingan ini sudah dibangun tahun 2020.

"Lokasi ini resmi dibuka sudah 1,5 tahun yang lalu, tahun 2020," ucap Marsono kepada TribunSolo.com, Rabu (22/9/2021).

Baca juga: Di Klaten, Ada Bakso Tumpeng Merapi: Ukurannya Jumbo, Disiram Cabai Rawit Pedas

Baca juga: Catatan Satpol PP Klaten, Masih Ada Angkringan yang Langgar Jam Operasional: Gelas Disita

Baca juga: Menyedihkan, Enam Sungai yang Mengelilingi Klaten Sudah Tercemar, Paling Parah Sudah Tercampur Kimia

Untuk dapat menikmati suasana memancing, pengunjung hanya merogoh kocek Rp 10 ribu saja.

Ia mengatakan selain pemancing, juga ada rumah makan dengan berbagai menu makan serta minuman.

"Dengan Rp 10 ribu, anda bisa memancing di sini sepuasnya," ucap Marsono.

Meski bisa mancing sepuasnya, namun ikan tidak bisa pulang. Harus dikembalikan ke Kolam, atau dibeli per kilogramnya.

Namun, pengunjung tetap wajib menerapkan protokol kesehatan.

Pengelola sudah menyipakan tempat cuci tangan di setiap titik.

Selain itu, pengelola juga menyediakan masker bagi pengunjung yang tidak membawa masker di lokasi.

Kemudian dia menjelaskan pendapatan per bulan secara bruto dihasilkan di objek wisata ini sekitar Rp 60 sampai Rp 90 juta pada tahun 2020.

Ia menuturkan pada waktu itu, objek wisata tersebut bisa memberikan pemasukan ke PAD sekitar Rp 5 juta per bulannya.

"Di tahun 2021, pendapatan BUMDES kami dipastikan turun dratis, karena sempat tutup karena Klaten masuk di PPKM Level 4," ujar Sumarsono.

"Harapan kami, segera selesai, PPKM level segera turun dan objek wisata terutama kuliner bisa pulih kembali dan meningkatkan ekonomi rakyat," pungkasnya.

Bakso Merapi di Klaten

Bentuk bakso pada umumnya berbentuk bulat seperti bola.

Namun berbeda dengan bentuk bakso yang berada di warung Mie Ayam dan Bakso Berkah Roso, di Dukuh Padangan, Desa Glodogan, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten yang menampilkan bentuk yang berbeda dari biasannya.

Bakso itu bernama bakso tumpeng merapi.

Baca juga: Pedagang Bakso Ini Banjir Pesanan Gara-gara Cerita Lisa BLACKPINK, Ungkap Rasa Saus yang Khas

Baca juga: Viral Video Haru Ayah Mendadak Nostalgia Mendiang Istri, Cerita Dulu Sering Makan Bakso Bareng

Bakso yang ditawarkan di warung ini bentuknya kerucut menyerupai tumpeng. 

Rina Muslikhatun (27) sang pemilik warung tersebut menuturkan, bakso dengan bentuk tak biasa itu dari permintaan para pencinta pedas. Selain itu, dirinya juga membuat itu terinspirasi dari warung Bakso di Simo, Boyolali.

"Ide saya membuat bakso tumpengnya, sejak 2 minggu, awalnya dari pencinta pedas dan dari warung bakso di Boyolali," ucap Rina kepada TribunSolo.com, Rabu (22/9/2021).

Baca juga: Kisah Perantau Asal Bubakan Wonogiri Sukses Jual Bakso & Bangun Rumah Megah, Awalnya Ikut Mbah Joyo

Rina mengatakan, pada awal membuat bakso tersebut bisa menghabiskan sebanyak 20 porsi.

Bahkan, banyak pengunjung yang tak mendapatkan bakso tersebut karena stoknya habis.

"Awalnya bisa sampai 20 porsi, itupun masih kurang ternyata, banyak yang pesan," ujar Rina.

Baca juga: Kisah Perantau Asal Bubakan Wonogiri Sukses Jual Bakso & Bangun Rumah Megah, Awalnya Ikut Mbah Joyo

Rina mengatakan, bakso tersebut berisi potongan sosis, telur puyuh bakso kecil dan sambal.

Selain itu ia menuturkan bakso tersebut dilumuri sambal pedas yang dibuat dari cabai rawit murni.

"Selain itu, bakso tumpeng itu masih disiram dengan sambal, sehingga mirip dengan lelehan lava Gunung Merapi," kata Rina.

Salah seorang warga Klaten, Hakim, mengaku baru menemukan bakso tumpeng ini di Kabupaten Klaten.

“Ini mantap rasanya. Pedasnya pol. Kalau dibelah,” kata Hakim.

Baca juga: Kronologi Pedagang Bakso Ditagih Pajak Rp 200 Ribu Sehari, Handoko: Saya Sampai Tak Bisa Tidur

Hakim mengatakan Akses menuju warung bakso juga sangat gampang.

Ia menuturkan bakso tumpeng merapi ini seperti bakso beranak. 

"Enak, Bakso ini bisa bikin kenyang perut," ujarnya.

Bakso tumpeng merapi itu dibanderol dengan harga Rp 25 ribu per porsi. 

Warung tersebut juga menyediakan mie ayam, mie ayam bakso, dan bermacam jenis bakso seperti bakso halus, bakso jumbo, bakso urat, bakso beranak hingga bakso lava serta minuman hangat dan dingin. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved