Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Bikin Heboh Solo, Gegara Guru Tak Pakai Masker di Sekolah, Ratusan Siswa Jalani Swab Antigen Massal

Akibat peristiwa itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka pun geram dan menyayangkan sikap guru yang tak memakai masker saat mengajar di kelas.

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Iqbal Fathurrizky
Siswa menjalani swab antigen massal di SDN Laweyan 54, Kota Solo, Senin (27/9/2021). 

"Intinya, guru dan semua staf yang ada di sekolah harus jadi contoh untuk anak-anak," aku dia.

"Jangan malah tidak memakai masker," pintanya dengan tegas.

Baca juga: Tak Kalah dengan Rumput Stadion Manahan Solo, Lapangan di Desa Ini Jadi Primadona Para Pemain Liga 2

Perintah Nadiem Makarim

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meminta pembelajaran tatap muka jalan terus.

Hal ini ditekankan Nadiem saat berkunjung ke Kota Solo di antaranya melihat renovasi gedung SMKN 2 Solo bersama Wali Kota Gibran Rakabuming Raka, Senin (13/9/2021).

Dia meminta berharap orang tua siswa tidak perlu khawatir dengan tatap muka ini, karena sebelum adanya varian Delta, pihaknya sudah membuka tatap muka secara terbatas hingga 30 persen sekolah di berbagai daerah.

"Risiko klaster dari 30 persen yang sudah buka tatap muka itu sampai 10 bulan lalu, sangat minim yang melaporkan," ungkap dia kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Betapa Senangnya Salsabilla Akhirnya Dapat Vaksin di Klaten, Berharap Bisa Sekolah Tatap Muka Lagi

Baca juga: Nadiem Makarim Izinkan Belajar Tatap Muka di Wilayah PPKM Level 1-3, Ini Syarat yang Perlu Dipenuhi

Apalagi hampir seluruh guru di Indonesia sudah diberikan vaksin terlebih dahulu hingga kini sudah menyasar kepada siswa-siswanya.

"Saya harap semua waswas sekali dengan protokol kesehatan karena itulah yang akan memenangkan hak untuk terus PTM," terangnya.

"Jadi apakah ini akan lanjut apa tidak ada di tangan orang tua guru dan kepala sekolah dan murid-murid juga," aku dia membeberkan.

Klaster di sekolah akan terjadi, menurut Nadiem, makala tidak menataati protokol kesehatan, tidak memakai masker dan kecerobohan lainnya.

"Kalau anda tidak protokol dan tidak pakai masker ya bakal jadi cluster, maka peran orang tua dan sekolah untuk monitoring  sangat penting," jelas dia.

Untuk masalah lain soal pembelajaran jarak jauh lanjut Nadiem, selama ini tidak optimal.

Terlebih kemudian muncul sebutan "Generasi Blank" yaitu generasi yang tertinggal dalam sektor pendidikan kerena pandemi.

"Tentu semua sudah tahu sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak optimal, solusinya ya satu tatap muka, kita sudah instruksikan setiap daerah untuk segera PTM, termasuk di Solo," harap dia.

Baca juga: Meski Kaca Sekolah Hancur Lebur, Sebagian Siswa di SDN 2 Gunungsari Boyolali Sudah Mulai Tatap Muka

Baca juga: Tak Hanya Satu Tulisan, Mahasiswa Ternyata Bawa Banyak Poster untuk Sambut Presiden Jokowi di UNS

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved