Berita Boyolali Terbaru
Meski Kaca Sekolah Hancur Lebur, Sebagian Siswa di SDN 2 Gunungsari Boyolali Sudah Mulai Tatap Muka
Pengelola SDN SDN 2 Gunungsari, Kecamatan Wonosamodro yang dirusak orang tak dikenal belum memperbaiki bangunan fisik.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Pengelola SDN SDN 2 Gunungsari, Kecamatan Wonosamodro yang dirusak orang tak dikenal belum memperbaiki bangunan fisik.
Alasannya menurut Wahid Sri Wahyono Kepala SD N 2 Gunungsari, tidak hanya kaca jendela saja yang pecah, hati pihak sekolah tidak kalah hancurnya akibat aksi perusakan itu.
"Ibaratnya musibah kecelakaan. Pasti yang terpenting pada pemulihan psikis dulu," kata dia kepada TribunSolo.com, Rabu (8/9/2021).
Untuk itu pihaknya memilih untuk pemulihan psikis guru baru pembenahan kerusakan jendela dilakukan secara bertahap.
Untuk sementara ini perbaikan kaca jendela baru satu kaca kelas yang diperbaiki.

Baca juga: Status PPKM Sudah Turun Jadi Level 3, Dinkes Klaim Boyolali Seharusnya Level 1, Begini Alasannya
Baca juga: Viral di Sragen, Ibu Muda Asal Tangen Hilang Misterius, Sudah 3 Minggu Si Anak Menangis Mencarinya
Perbaikan kaca ini mengambil dana dari usaha air minum sekolah yang dikelola secara mandiri.
"Perbaikan kaca jendela baru satu. Itu diambilkan dari hasil keuntungan usaha air minum siswa yang dikelola sekolah secara mandiri. Kita pelan-pelan untuk membenahinya," jelasnya
Meskipun lanjutnya, saat ini sekolah juga sudah mulai uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
"Tapi saat ini baru penilaian tengah semester (PTS). Belum full masuk semua, baru setengah saja dan dibuat dua sift," aku dia.
"Tentu kejadian itu berdampak juga pada pembelaharan siswa di sekolah dan psikis siswa. Tapi sejauh ini masih berjalan lancar," ungkapnya.
Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto mengatakan saat ini hanya SD inti yang menggelar PTM, sedangkan SDN 2 Gunungsari masuk sebagai SD imbas.
"SDN 2 Gunungsari bukan SD inti, jadi belum ujicoba PTM. Meski kami dorong semua sekolah menyiapkan diri," bebernya.
Darmanto mengarahkan perbaikan untuk diambilkan dana BOS.
Namun, pihaknya khawatir dan meminta sekolah untuk memprioritaskan pembelian handsanitizer dan masker, karena PTM segera digelar.