Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Tiga Bulan Merana, Dinas Pariwisata Karanganyar Desak BPCB Izinkan Candi Cetho & Sukuh Dibuka Lagi

Dinas Pariwisata Karanganyar mendesak Pemprov Jateng keluarkan rekomendasi agar Candi Candi Cetho dan Sukuh bisa dibukan kembali.

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com
Nuansa eksotik di Candi Cetho yang berada di sebuah ketinggian di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR -  Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar mendesak BPCB keluarkan rekomendasi agar Candi Candi Cetho dan Sukuh bisa dibukan kembali.

Kedua objek wisata ini, terpaksa tutup sementara lantaran PPKM Darurat sejak Juli 2021 lalu hingga saat ini.

Kepala Disparpora Karanganyar, Titis Sri Jawoto mengatakan, kedua objek wisata ini dibawah Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng.

Untuk itu objek wisata ini belum bisa buka seperti objek wisata lainya di Karanganyar yang telah melakukan uji coba pembukan.

Baca juga: Siap-siap Ketiban Rezeki, Jika Balon HUT Ke-104 Karanganyar Jatuh di Rumah, Penemu Dapat Rp 500 Ribu

Baca juga: Teganya Pria Ini, Diingatkan Jangan Palak Pedagang Pasar Ngadirojo, Malah Tusuk Tukang Ojek 3 Kali

Titis mengaku sudah melakukan pengiriman surat permohonan pembukaan kembali dua objek wisata tersebut.

"Kami mendesak untuk kita buka lagi (Candi Cetho dan Sukuh) kecuali di objek wisata Museum Dayu dengan kawasan yang tertutup," ujarnya kepada Tribunsolo.com, Jumat (1/9/2021).

Desakan dari Disparpora Karanganyar, seiring meningkatnya antusias masyarakat.

Serta angka Covid-19 di Karanganyar kian menurut dibawah 100 kasus positif Covid-19.

"Hasil survai banyak wisatawan yang ke arah Utara Karanganyar belum komplet foto dengan ikon Candi Cetho dan Sukuh," ungkapnya.

"Mudah-mudahan di tanggal 4 Oktober 2021, ada perubahan, karena peluang operasi obejk wisata juga lebih baik," harapnya.

Grojogan Sewu Dibuka

Wisata unggulan Grojogan Sewu di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar sudah dibuka.

Meski masih uji coba, Sabtu (11/9/2021), pengunjung usia 12 tahun ke bawah diperbolehkan masuk bersama keluarganya.

Dari pantauan di lokasi, pengunjung objek wisata Grojogan Sewu belum begitu ramai saat hari pertama uji coba.

Wisata in sempat tutup sementara selama sekitar 2 bulan karena adanya PPKM Darurat.

Fasilitas protokol kesehatan sudah disediakan oleh pengelola seperti alat cek suhu tubuh dan tempat cuci tangan.

Baca juga: Gibran Yakinkan Warganya soal Penerapan Aplikasi PeduliLindungi : Masalah Kebiasaan, Gak Ribet Kok

Baca juga: Eks Persebaya Ini Kenang Kebersamaan Bareng Cristiano Ronaldo di MU, Ungkap Makanan Kesukaan CR7

Pengelola membuak dua loket masuk untuk mengantisipasi adanya kerumunan saat pengunjung mulai berdatangan.

Staf Bagian Pemasaran, Eko Wiyono menyampaikan, memang untuk usia 12 tahun ke bawah masih diberikan toleransi memasuki kawasan wisata saat hari pertama uji coba.

Mengingat apabila dilihat dari jumlah kunjungan masih terbilang longgar.

Kapasitas kunjungan selama uji coba pembukaan wisata dibatasi sekitar 25 persen atau sekitar 500 orang.

Akan tetapi jumlah kunjungan hari pertama uji coba ini baru ada sekitar 200 orang hingga sekira pukul 13.30.

Selama uji coba pembukaan objek wisata operasional Grojogan Sewu dibuka pukul 08.00-15.00.

"Pembatasan usia sebenarnya usia 12 tahun ke bawah belum boleh masuk, tapi masih ada sedikit toleransi. Kalau sepi oke lah. Kalau sudah berkerumun tidak boleh sama sekali," katanya.

Dia menuturkan, toleransi pembatasan usia hanya diberlakukan hari pertama uji coba saja. Pasalnya, pihak pengelola baru menerima informasi pembatasan usia bagi pengunjung itu kemarin.

Baca juga: Jadwal Vaksinasi Siswa di Klaten 13 September : Ada 4 Ribu Dosis, Berikut Sekolah yang Akan Disasar

Baca juga: Lima Keistimewaan Tanaman Monstera Variegata Seharga Rp 225 Juta : Ukuran Tak Wajar hingga Langka

"Karena dari jauh-jauh sudah datang ke sini, kami pun baru menerima informasi pembatasan usia baru kemarin," ucapnya.

Sementara itu terkait bukti vaksin, pengelola belum menjadikan surat vaksin sebagai syarat memasuki kawasan wisata Grojogan Sewu.

Kendati jumlah pengunjung belum begitu banyak saat hari pertama uji coba, Eko merasa bersyukur karena dapat beraktivitas kembali dan para pedagang dapat berjualan kembali.

Begitu juga pemilik kuda tunggangan.

"Yang penting ada kegiatan. Dari kami ada kegiatan dan pedagang ada kegiatan. Kami selaku pengelola sangat bersyukur," ungkapnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved