Berita Karanganyar Terbaru
Meski Melandai, Tapi Tinggi Kubah Lava Merapi Bertambah 1 Meter dan Volume Naik 30 Ribu Meter Kubik
Informasi yang dihimpun dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogjakarta, jika guguran lava teramati sebanyak 67 kali.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas masih mengarah ke sektor Tenggara–Barat Daya.
Di antaranya ke arah sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
"Potensi lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," imbuh dia.
Baca juga: Duduk Perkara Latihan Tim AHHA PS Pati Milik Atta Halilintar,Dihentikan Suporter Persika Karanganyar
Guguran Sebelumnya
Gunung Merapi kembali luncurkan guguran lava, Minggu (26/9/2021) sekira pukul 00.00 WIB.
Dilansir TribunSolo.com dikutip dari Magma Indonesia guguran lava tersebut mengarah ke Tenggara dan Barat Daya tepatnya ke arah 2 Km Sungai Woro serta 5 Km ke arah Sungai Gendong, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida membenarkan hal tersebut dan mengaku guguran lava tidak terlihat karena kabut menyelimuti sekitar area guguran.
"Guguran tidak teramati, tertutup kabut," kata Hanik kepada TribunSolo.com Minggu (26/9/2021).
Baca juga: Klaten Masih Tutup Objek Wisata, Pembukaan Tunggu Solo Raya Level 2: Kuliner Boleh Buka
Baca juga: Pemuda Asal Desa Sidowayah Klaten Ciptakan Makanan Masa Depan, Berbentuk Kapsul dari Lumut
Hanik mengaku akibat guguran lava tersebut tidak membuat gempa vulkanik terasa oleh penduduk.
"Tidak ada gempa terasa. Gempa vulkanik gempa skala kecil yang tidak terasa," jelasnya.
"Apalagi erupsi yg sifat efusif atau lelehan seperti itu," aku Hanik.
Hanik juga menjelaskan guguran lava masih jauh dari pemukiman penduduk karena jarak luncurnya terbilang kecil.
"Masih jauh dari penduduk, jarak luncur sekitar 2000 m," jelas Hanik.

Meskipun demikian warga dihimbau menjauhi daerah potensi bahaya karena status Gunung Merapi adalah Level III atau Siaga.
Magma Indonesia menghimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Serta pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi. (*)