Berita Solo Terbaru
5 Bangunan Lawas di Solo yang Dipermak di Era Gibran, Teruskan Jejak Jokowi saat Jadi Wali Kota
Gibran Rakabuming tampaknya mulai menerapkan formula yang sama dengan Jokowi untuk membangun Kota Solo. Ini dia 5 bangunan yang ia revitalisasi:
TRIBUNSOLO.COM -- Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming, meneruskan jejak Joko Widodo beberapa tahun silam.
Sejumlah bangunan bersejarah di Kota Solo kini ia permak, sebagian dimodernisasi.
Warga Kota Solo mungkin masih ingat langkah ini pernah dilakukan Joko Widodo beberapa tahun yang lalu.
Dengan menerapkan branding “Solo: The Spirit of Java“, Jokowi kala itu mampu mendongkrak prestasi Kota Solo dan merevitalisasi sejumlah bangunan bersejarah.
Baca juga: Gibran Murka, Kontraktor GOR Manahan Solo Sudah Digelontor Rp 18 Miliar, Tapi Proyek Tak Dikerjakan
Baca juga: Gibran Ajak Dirjen Cipta Karya Kunjungi Keraton Solo, Bakal Revitalisasi Bangunan Rusak
Salah satu langkah krusial yang pernah Jokowi lakukan adalah merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari.
Relokasi tersebut hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka.
Setelah itu, Jokowi juga berhasil menata ulang beberapa pasar bersejarah di Kota Solo di antaranya Pasar Klitikan Notoharjo, Pasar Nusukan, Pasar Kembalang, Pasar Sidodadi, Pasar Gading, pusat jajanan malam Langen Bogan, serta pasar malam Ngarsapura.
Nah, kini Gibran Rakabuming tampaknya mulai menerapkan formula yang sama untuk membangun Kota Solo.
Apa saja bangunan yang rencananya direvitalisasi Giban Rakabuming sejak ia dilantik 26 Februari 2021 lalu? Simak daftarnya seperti dikutip TribunSolo.com berikut:
1. Rusunawa Semanggi

Pemerintah Kota Solo berencana akan merobohkan Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) Semanggi di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar kliwon, Solo.
Rusunawa yang dibangun pada 2009, di era Wali Kota Joko Widodo (Jokowi) ini bakal dirobohkan untuk kemudian dibangun kembali.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menuturkan pembangunan ulang tersebut dikarenakan berdasarkan hasil audit, kondisi bangunan tersebut dinilai sudah tidak layak huni.
"Tidak usah khawatir. Itu rusunnya (usianya) sudah 10 tahun, sudah tidak layak. Konstruksinya sudah enggak kuat," kata Gibran, Rabu (25/8/2021).
Dia mengaku khawatir dengan kondisi bangunan yang kini ditempati sekitar 200 kepala keluarga ini. Terlebih jika terjadi bencana seperti gempa bumi.