Berita Solo Terbaru
Fungsi Panggung Sangga Buwana,Mitos Bertemunya Raja Keraton Solo & Nyi Roro Kidul hingga Intai Musuh
Revitalisasi atau pemugaran Keraton Solo dipastikan menyasar bangunan bernama Panggung Sangga Buwana.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Sehingga tidak terendus musuh, padahal sejatinya untuk mendukung sistem keamanan dan pertahanan tradisional Keraton Solo," ujarnya.
Baca juga: Kompak, Menkes Budi Susul Wali Kota Gibran Terima Gelar Kebangsawanan, Begini Alasan Keraton Solo
Selain itu, Panggung Sangga Buwana hanya beberapa orang saja yang diizinkan masuk ke menera tersebut.
"Beberapa keluarga keraton dilarang ke situ, jadi tidak semua orang boleh masuk," aku dia.
"Tujuannya untuk menjaga mitos itu dan tidak terjamah," ungkapnya.
Sedangkan untuk saat ini, Panggung Sangga Buwana masih digunakan untuk melakukan berbagai ritual.
"Digunakan untuk ritual nyeyuwun (meminta) hingga meditasi," aku dia.
"Dan untuk sekarang dijaga untuk kepentingan pariwasata agar tidak rusak," harapnya.
Panggung Sangga Buwana Jadi Prioritas
Revitalisasi atau pemugaran Keraton Solo bakal dilakukan secara bertahap.
Pengageng Parentah Keraton Soloo, KGPH Dipokusumo, mengatakan revitalisasi sesuai dengan skala prioritas Undang-undang (UU) Cagar Budaya.
Satu yang masuk dalam skala prioritas yakni Panggung Sangga Buwana atau Songgobuwono.
"Karena itu salah satu identitas kota, memiliki nilai pengertian sejarah secara filosofis dan sebagainya," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Jumat (8/10/2021).
Baca juga: Gibran Ajak Dirjen Cipta Karya Kunjungi Keraton Solo, Bakal Revitalisasi Bangunan Rusak
Baca juga: Kabar Duka dari Keraton Solo : Istri Gusti Puger Tutup Usia, Dikabarkan Sempat Jatuh
KGPH Dipokusumo mengatakan setiap bangunan di keraton memiliki makna dan cagar budaya nasional.
"Makna dan nilainya Panggung Songgobuwono itu adalah berkaitan dengan makna kehidupan," ujarnya.
Konon beredar kabar, di tempat itulah diyakini menjadi media pertemuan dengan Ratu Kidul.