Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Jejak Sejarah Majapahit & Padjajaran di Sragen : Ada Dukuh Keturunan Jawa & Sunda Hidup Berdampingan

Pegiat Sejarah Bumi Sukowati, Tejo Cahyono mengatakan keberadaan dusun tersebut menjadi bukti bahwa Suku Jawa dan Sunda hidup berdampingan.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Dusun Mojopahit dan Dusun Sambigaluh yang letaknya berdampingan, di Desa/Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen. 

"Keberadaan kedua situs dalam satu Dusun menandakan dulunya antara Suku Jawa dan Suku Sunda tidak pernah ada konflik, dan hidup rukun berdampingan," aku dia.

Dia menjelaskan, jika menarik cerita sejarah lebih jauh lagi, sekitar abad ke-7 atau ke-8, dulu sudah terbentuk kerajaan Mataram I.

Kerajaan itu ada di Jawa, sementara itu Kerajaan Galuh yang ada ditanah Sunda.

Dulunya, kedua kerajaan tersebut merupakan saudara dan hidup damai.

Tejo menuturkan dengan kedatangan penjajah Belanda datang ke Indonesia, mereka merubah sejarah sehingga mampu menguasai negara jajahannya.

"Itu semangat para penjajah, dia akan menempatkan sejarah supaya sejarah berpihak kepada mereka, kemudian mereka membuat sejarah baru, dengan bagaimana mereka mengerdilkan negara jajahannya," terangnya.

Bukti keberadaan kedua Dusun yang berdampingan tersebut, yang akhirnya mematahkan anggapan perseteruan yang terjadi antara Sunda dan Jawa, yang sudah ada 661 tahun lamanya.

Dia menambahkan, berakhirnya perseteruan ditandai dengan rekonsiliasi sejarah yang dilakukan tiga Gubernur, yakni Jawa Timur, Jawa Barat, dan DIY pada tahun 2018.

Akhirnya, jika dulu tidak ada jalan di Sunda yang bernama khas Jawa, kini sudah ada, begipun sebaliknya.

Begitu juga larangan Orang Sunda dilarang menikah dengan Orang Jawa, sebenarnya tidak pernah ada. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved