Berita Sukoharjo Terbaru
Kejadian Aneh di Makam Ki Ageng Sutawijaya di Majasto Sukoharjo : Orang Baru Sering Diputar-putarkan
Di Kabupaten Sukoharjo, ada lokasi pemakaman kuno yang selama ini banyak tersiar mitos anehnya.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Di Kabupaten Sukoharjo, ada lokasi pemakaman kuno yang selama ini banyak tersiar mitos anehnya.
Dia adalah pemakaman Bumi Arum di Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari.
Lokasi itu diketahui sebagai makam putra ke-197 Prabu Brawijaya, Raden Joko Bodo atau yang lebih dikenal dengan Ki Ageng Sutawijaya.
Untuk menjangkau pemakaman, harus menaiki sebuah perbukitan dan akan disambut dengan gapura serba hitam bertuliskan 'Pasarean Majasto Ki Ageng Sutowijoyo.

Aroma mistik kental terasa, di gapura berdiri patung macan dan buaya.
Menurut Juru Kunci Makam Majasto, Sayono, asal usul makam sangat panjang bahkan sudah ratusan tahun ada.
Saat itu, Raden Joko Bodo memulai perjalanan ke arah barat dan menyamar menjadi petani.
"Beliau (Joko Bodo) itu dulunya masih beragma Hindu, lalu ada dua versi yang membuat beliau menjadi mualaf yakni oleh Sunan Kalijaga atau Ki Ajeng Pandanaran," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (11/10/2021).
Ki Ageng Sutawijaya kemudian menimba ilmu agama di Pondok Pesantren milik Ki Ajeng Pandanaran di Kabupaten Klaten.
Setelah ilmu agama Ki Ageng Sutawijaya dianggap sudah baik, dia kemudian diminta menyebar agama Islam di daerah timur pesantren.
Baca juga: Ternyata di Dalam Rawa Jombor Klaten Ada Pemakaman yang Tenggelam, Umurnya Sudah 100 Tahuh Lebih
Baca juga: Misteri Makam Tak Bernama di Teras Rumah Warga Tenggak Sragen, Ternyata Kuburan Massal Terduga PKI
"Banyak tempat yang dinamai beliau, sampai Kedungjambal, Grajekan, Ponowaren, hingga sampai di sini (Majasto)," ujarnya.
Sesampainya di Desa Majasto, Ki Ageng Sutawijaya disambut oleh penghuni yang ada di Majasto, yang konon ceritanya sesosok jin yang biasa oleh masyarakat disebut Jin Jonilo.
"Ki Ageng Sutawijaya dijamu dengan tanaman sejenis umbi-umbian, namun Ki Ageng Sutawijaya melihat itu adalah batu," kata dia.
Dalam jamuan itu, Ki Ageng Sutawijaya beradu ilmu dengan Jin Janilo atau Mbah Bisu, yang mana petarungan dimenangkan Ki Ageng Sutawijaya.