Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Menantu di Bali Kuras Tabungan Mertua Tapi Ngaku Dirampok Padahal Uang Habis untuk Belanja Online

Menantu di Bali menguras tabungan mertua tapi ngaku dirampok padahal uang habis untuk belanja online.

Editor: Eka Fitriani
Dok. Istimewa
Kadek Ardiasih Berbohong, Sengaja Rekayasa Kasus Agar Terkesan Jadi Korban Perampokan di Bangli - Kadek Ardiasih (dipangku) terduga pelaku pencurian pasca kejadian perampokan yang terjadi di Banjar Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Kabupaten Bangli, Bali, Kamis 7 Oktober 2021. 

TRIBUNSOLO.COM - Seorang wanita di Bali, NKA (24), diamankan polisi karena merekayasa kasus perampokan.

Dirinya mengaku dirampok dan uang tunai sebesar Rp 26 juta milik mertuanya dibawa kabur oleh pelaku.

Padahal yang uang milik mertuanya itu dihabiskan untuk belanja online berupa belanja baju, parfum hingga sepatu.

Untuk meyakinkan keluarganya, NKA mengikat tangannya sendiri di rumahnya di Banjar Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Kabupaten Bangli, Bali.

Dirinya lakukan hal tersebut agar terlihat sebagai korban penyekapan dan perampokan.

Baca juga: Suasana Rumah Duka Pasutri Tertabrak KA Gajayana di Sragen : Pelayat Datang, Tunggu Anak dari Bogor

Baca juga: Hari Ini, Pedagang di Stadion Manahan Tutup Pukul 17.00 WIB, Antisipasi Persis Solo vs PSIM Jogja

Mertua perempuan NKA yakni NKR (57) menceritakan bahwa menantunya selama ini merupakan ibu rumah tangga dan mengurus anak di rumah.

Kondisi rumah selalu sepi karena ia dan suaminya, INN serta anaknya (suaminya NKA) bekerja sebagai buruh bangunan.

Menurutnya di hari kejadian Kamis (7/10/2021) sekitar pukul 11.00 Wita ia berada di kebun dan baru pulang ke rumah sekitar pukul 11.30 Wita. Betapa terkejutnya ia saat tiba di rumah, sudah ada polisi hingga prajuru adat setempat.

“Dari cerita ipar saya, katanya ia ditelfon Kadek yang meminta tolong dari dalam kamar. Ia menelfon menggunakan kaki, karena tangannya terikat, begitu katanya,” ucap NKR dikutip dari Tribun Bali.

NKR pun percaya saat ia diberitahu rumahnya dirampok dan sang menantu menjadi korban. Ia sendiri tak tahu berapa jumlah uang tunai yang diambil karena tak pernah menghitung uang yang mereka simpan. “Uang itu merupakan tabungan suami saya dari hasil meburuh,” ujar dia.

NKR mengaku tak menyimpan uangnya di bank agar bisa dimanfaatkan untuk situasi mendesak. Seperti kebutuhan upacara keagamaan maupun saat anggota keluarga sakit. Apalagi menurut NKR, menantunya juga sakit-sakitan.

“Dia (NKA) sering sakit panas-dingin,” uangk dia. Kepada cucunya yang berusia 5 tahun, NKR mengatakan jika NKA sedang dirawat di rumah sakit. Padahal perempuan berusia 24 tahun itu diamankan polisi untuk dimintai keterangan.

Tak akan cabut laporan

NN, mertua laki-laki NKA tak habis pikir menantunya tega melakukan hal tersebut. Menurutnya semua kebutuhan NKA sudah berusaha ia penuhi. Bahkan sebagai mertua, ia telah mempercayakan tabungannya kepada NKA. Uang tabungan yang disimpan tersebut adalah hasil kerjanya selama bertahun-tahun sebagai buruh bangunan, menjual ternak babi, maupun hasil pertanian. Lokasi penyimpanan uang itu diketahui oleh menantunya karena ia percaya NKA tidak akan berbuat sesuatu kepadanya.

“Uang yang dirumah itu digunakan pada situasi mendesak. Seperti kebutuhan berobat saat sakit, ataupun membeli kebutuhan sarana upacara keagamaan,” ucapnya saat ditemui Minggu (10/10/2021). NN mengatakan sebagian uang miliknya juga ditabung ke koperasi yang ada di wilayah sekitar.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved