Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Suasana Rumah Duka Pasutri Tertabrak KA Gajayana di Sragen : Pelayat Datang, Tunggu Anak dari Bogor

Rumah duka korban tertabrak KA Gajayana didatangi pelayat di Desa Jurangrejo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Selasa (12/10/2021).

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Suasana rumah duka korban kecelakaan KA Gajayana vs Isuzu Panther di Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, pada Selasa (12/10/2021). 

Setelah menabrak lanjut dia, KA Gajayana berangkat kembali dari kilometer menuju stasiun Masaran untuk kembali dilakukan pengecekan.

Dalam pengecekan di stasiun Masaran diketemukan ada gangguan pada lokomotif, sehingga dilakukan pengiriman lokomotif pengganti dari Solo Balapan.

"Kami menghimbau kepada pengguna jalan yang hendak melewati perlintasan KA, baik yang dijaga maupun tanpa palang pintu, agar berhati-hati, pastikan aman saat akan melintas jalur KA," harap dia.

"Diperlintasan tersebut, rambu-rambu peringatan sudah lengkap. Masyarakat pengendara agar mematuhi rambu-rambu tersebut, serta selalu berhati-hati untuk keselamatan bersama," jelasnya.

Petugas kamar jenazah RSUD Sragen, Dedi membenarkan pihaknya menerima kedua jenazah tersebut malam tadi.

"Iya dalam keadaan sudah meninggal dunia, ini di kamar jenazah," kata dia.

Dikira Ban Meletus

Adapun warga sekitar, Tarno mengatakan terdengar bunyi ledakan keras, seperti ban meletus saat detik-detik kejadian pada .

Saat itu banyak warga langsung berbondong-bondong menghampiri, karena memang suaranya sangat keras.

"Terdengar bunyi ledakan keras, saya kira ban meletus, kan ini juga dekat pinggir jalan besar," katanya.

Namun, setelah dicek ternyata telah terjadi kecelakaan di perlintasan kereta api.

Baca juga: Inilah Mobil yang Tertabrak KA Gajayana di Sragen : Remuk Tak Berbentuk, Roda Sampai Berada di Atas

Baca juga: Mobil yang Tersambar KA Gajayana di Jetak Sragen, Terpental hingga Puluhan Meter dan Masuk ke Sawah

Menurut Tarno, dulu perlintasan kereta api tersebut sudah ada palang pintunya.

"Tapi, sekarang sudah tidak dipasang lagi," jelas dia.

Selain itu, juga tidak ada petugas yang setiap hari menjaga kawasan tersebut.

"Kalau ada petugas, pas Lebaran saja," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved