Suara Wakil Rakyat
Tragedi Kecelakaan Maut Kereta Gajayana di Sragen, Ketua DPRD Desak Pengadaan Palang Pintu
Ketua DPRD Kabupaten Sragen, Suparno mengaku prihatin setelah terjadinya peristiwa kecelakaan kereta api, yang menabrak mobil warga di Desa Bedowo.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
"Kami dari pihak keluarga akan mengajukan gugatan kepada pihak kereta api, kita akan menuntut sebesar-besarnya," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (12/10/2021).
"Nanti dapat berapa, kita hibahkan untuk membuat palang kereta api," jelas dia.
Tuntutan itu dimaksudkan, agar PT KAI segera memasang palang pintu perlintasan kereta api, demi keselamatan masyarakat.
Baca juga: Isak Tangis Pecah, saat Jenazah Pasutri Tertabrak Kereta Gajayana di Sragen, Tinggalkan Rumah Duka
Baca juga: Kasiat Sendang Tua Putri Cempo di Sambungmacan, Konon Sejak Majapahit, Diyakini Bisa Obati Penyakit
"Tuntutan tersebut bukan untuk keluarga saya, melainkan demi keselamatan masyarakat yang lain, mungkin bapak ibu sayalah yang menjadi perantara," terangnya.
Selain tak ada perlintasan kereta api, di sekitar lokasi penyeberangan menurut Hari juga minim penerangan alias gelap.
"Harapannya PT KAI bisa segera dibuatkan palang pintu seperti di Gambiran, juga bisa diberi lampu penerangan," harapnya.

Isak Tangis Keluarga Pecah
Isak tangis pecah saat peti jenazah berisi Hadi Mulyono (61) dan Sukinem (58) dibawa meninggalkan rumah duka, Selasa (12/10/2021).
Keduanya korban tertabrak KA Gajayana saat berada Isuzu Panther di perlintasan tanpa palang pintu di Dukuh Bedowo Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Senin (11/10/2021) pukul 19.00 WIB.
Dari pantauan TribunSolo.com, rumah duka juragan soto di Desa Jurangrejo, Kecamatan Karangmalang dipadati pelayat dari sanak saudaranya hingga tetangganya.
Saat detik-detik jenazah dibawa ke pemakaman sejauh 1 km pukul 11.00 WIB, isak tangis pecah.
Tampak sejumlah anaknya dan cucunya, berurai air mata melihat jenazah orangtuanya meninggalkan rumah duka.
Terlihat sebagian orang memeluknya dan berkata "Sabar..diikhlaskan," ucap pelayat dengan lirih.
Keduanya lantas dibawa ke pemakaman umum Krejing, Desa Jurangjero.
Ketua RT Setempat, Tugino mengatakan keduanya dikenal dengan sosok yang baik dan berbaur dengan masyarakat.
Baca juga: Hati Ambyar Diputus Pacar, Pemuda di Kerjo Karanganyar Nekat Naik Tower,Teriak-teriak & Ancam Terjun
Baca juga: Suasana Rumah Duka Pasutri Tertabrak KA Gajayana di Sragen : Pelayat Datang, Tunggu Anak dari Bogor