Berita Sragen Terbaru
Curhatan Pedagang di Sragen, Meski Pesta Nikah Sudah Diizinkan, Tetapi Suasana Pasar Masih Pembeli
Setelah memberlakukan PPKM Level 2, Pemerintah Kabupaten Sragen mengizinkan warganya untuk menggelar hajatan.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Hal itu berdampak kepada harga kebutuhan pokok di pasar, yang diiringi dengan meningkatnya jumlah permintaan dari masyarakat.
Seperti di Pasar Bunder Sragen yang sebelumnya lesu, kini mulai bergejolak.
Salah satunya harga cabai yang sempat terperosok, kini mulai stabil.
Pedagang cabai di Pasar Bunder, Suminem mengatakan kini harga cabai sudah menyentuh kisaran Rp 20.000.
Baca juga: Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Surut : Biasanya Naik Perahu, Kini Warga Bisa Naik Motor Seberangi Desa
Baca juga: Penjual Cabai di Boyolali Sumringah, Biasanya Rp 10 Ribu, Kini Bisa Tembus Rp 30 Ribu Per Kilogram
"Kalau cabai rawit saat ini sudah Rp 22.000, cabai keriting merah Rp 20.000, harganya sudah mulai stabil," kata Suminem kepada TribunSolo.com, Jumat (15/10/2021).
Harga tersebut jauh berbeda jika dibandingkan pada bulan lalu, yang hanya mencapai Rp 10.000-12.000 saja.
Jumlah stok cabai pun dipastikan aman, dan cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Untuk harga kebutuhan bahan pokok lainnya, seperti sayuran, bawang merah, bawang putih, dan lain-lain cenderung stabil.
Namun, meski semua stabil, harga minyak goreng di Kabupaten Sragen malah meroket.
Pedagang minyak goreng, Yani mengatakan peningkatan harga minyak goreng terjadi selama sepekan terakhir.
"Sudah seminggu ini naiknya, biasanya ukuran dua liter Rp 30.000, ini jadi Rp 34.000," ujar Yani.
Untuk ukuran per-satu liter, harga minyak goreng menembus angka Rp 17.000, yang mana sebelumnya harga hanya dikisaran Rp 14.000.
Yani tidak mengetahui secara pasti, alasan dibalik meroketnya harga minyak goreng.
"Kurang tahu apa penyebabnya, dari produsennya juga sudah naik," jelasnya.
Harga Naik di Boyolali