Berita Klaten Terbaru
Air Mata di Balik Senyum Badut Alun-alun Klaten : Malu Dibuang, Ada Anak Istri yang Diperjuangkan
Kisah tentang Syafizal, pria yang bertahan hidup menafkahi keluarga dengan enjadi badut di Alun-alun Klaten.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Syafizal (40) bergerak mencari tempat teduh di Alun-alun Klaten, Sabtu (16/10/2021) siang itu.
Keringat bercucuran deras di wajahnya.
Baca juga: Kisah Pilu dari Klaten: Ada Bocah 6 Tahun yang Mendadak Buta Malah Ditinggal Minggat Ayahnya
Seharian, ia memang melawan rasa gerah, dari dalam kostum badut Doraemon yang tebal itu.
Terik siang matahari di Klaten makin menambah derita memakai kostum badut itu.
Kepada TribunSolo.com, Syafizal (40) mengaku pendatang dari Medan, Sumatera Utara.
Ia mengadu nasib ke Klaten.
Menjadi badut, berjoget ditemani irama musik dari alat pemutar musik yang dibawanya, hanya itu modal utamanya.
Ia berharap orang akan bersimpati dan memberi balasan seikhlasnya, dari kesediaannya berjoget.
Ia mengaku punya anak dan istri yang dihidupi.
"Saya di Klaten sudah lama. Saya menikahi istri yang asli Klaten, lalu menetap di sini," ujar Syafizal kepada TribunSolo.com, Sabtu (16/10/2021).
Sebelum menjadi badut, Syafizal punya pekerjaan menjadi seorang sopir truk di Klaten.
Lagi-lagi, pandemi Covid-19 jadi petaka orang kecil sepertinya.
Orderan mengantar barang sepi.
Jatah sopir pun dipangkas, jadi sangat terbatas.