Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Daftar SD di Solo yang Jadi Klaster Covid-19, Hasil Swab Test Sementara Ada 28 Siswa Terpapar Virus

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa membuka informasi terbaru sekolah dasar (SD) yang menjadi klaster pembelajaran tatap muka (PTM).

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
Tribunnews/Jeprima
ILUSTRASI : Petugas menata hasil swab test saat tracing untuk mengetahui terjangkit atau tidak Covid-19. 

Dia lantas memutuskan agar seluruh isi sekolah menjalani swab antigen guna mengantisipasi adanya kaster Covid-19 di sekolah.

"Biar enggak ada klaster saat PTM, hasilnya tadi ada 117 siswa hasilnya negatif," tuturnya.

Lebih lanjut dia menekankan, jika masalah tersebut harus menjadi yang terakhir dan peringatan bagi guru dan kepala sekolah.

"Intinya, guru dan semua staf yang ada di sekolah harus jadi contoh untuk anak-anak," aku dia.

"Jangan malah tidak memakai masker," pintanya dengan tegas.

Baca juga: Tak Kalah dengan Rumput Stadion Manahan Solo, Lapangan di Desa Ini Jadi Primadona Para Pemain Liga 2

Perintah Nadiem Makarim

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meminta pembelajaran tatap muka jalan terus.

Hal ini ditekankan Nadiem saat berkunjung ke Kota Solo di antaranya melihat renovasi gedung SMKN 2 Solo bersama Wali Kota Gibran Rakabuming Raka, Senin (13/9/2021).

Dia meminta berharap orang tua siswa tidak perlu khawatir dengan tatap muka ini, karena sebelum adanya varian Delta, pihaknya sudah membuka tatap muka secara terbatas hingga 30 persen sekolah di berbagai daerah.

"Risiko klaster dari 30 persen yang sudah buka tatap muka itu sampai 10 bulan lalu, sangat minim yang melaporkan," ungkap dia kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Betapa Senangnya Salsabilla Akhirnya Dapat Vaksin di Klaten, Berharap Bisa Sekolah Tatap Muka Lagi

Baca juga: Nadiem Makarim Izinkan Belajar Tatap Muka di Wilayah PPKM Level 1-3, Ini Syarat yang Perlu Dipenuhi

Apalagi hampir seluruh guru di Indonesia sudah diberikan vaksin terlebih dahulu hingga kini sudah menyasar kepada siswa-siswanya.

"Saya harap semua waswas sekali dengan protokol kesehatan karena itulah yang akan memenangkan hak untuk terus PTM," terangnya.

"Jadi apakah ini akan lanjut apa tidak ada di tangan orang tua guru dan kepala sekolah dan murid-murid juga," aku dia membeberkan.

Klaster di sekolah akan terjadi, menurut Nadiem, makala tidak menataati protokol kesehatan, tidak memakai masker dan kecerobohan lainnya.

"Kalau anda tidak protokol dan tidak pakai masker ya bakal jadi cluster, maka peran orang tua dan sekolah untuk monitoring  sangat penting," jelas dia.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved