Berita Solo Terbaru
Kabar Sedih PTM SD di Solo : Ada Siswa Positif Covid, 4 Sekolah Ditutup, Puluhan Siswa Tertular
Pemerintah Kota Solo mengabarkan, dari hasil pemeriksaan di beberapa sekolah, ada temuan sejumlah siswa SD peseta PTM yang positif Covid-19.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kabar sedih muncul di tengah kegembiraan publik Kota Solo menyambut hari pertama PTM atau pertemuan tatap muka semua kelas sekolah dasar, Senin (18/10/2021) hari ini.
Pemerintah Kota Solo mengabarkan, dari hasil pemeriksaan di beberapa sekolah, ada temuan sejumlah siswa SD peseta PTM yang positif Covid-19.
Baca juga: Daftar SD di Solo yang Jadi Klaster Covid-19, Hasil Swab Test Sementara Ada 28 Siswa Terpapar Virus
Kabar itu disampaikan oleh Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa.
Munculnya klaster SD ini merupakan pertama kalinya terjadi, sejak PTM dimulai pada 2 September 2021 lalu.
Total ada 4 SD yang terpaksa ditutup dan dihentikan sekolah tatap mukanya, di antaranya di SD Kristen Manahan, SD Mangkubumen Kidul, SD Islam 1 Jamsaren dan SD Semanggi Lor.
Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa pun membenarkan adanya klaster Covid-19 di SD lantaran para siswa terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca juga: Ternyata Gibran yang Minta Antigen Massal Usai Guru Tak Pakai Masker : Bukan untuk Menakut-nakuti
Baca juga: Tidak Ada Klaster Covid-19 Selama PTM Solo Digelar, Gibran Sebut Jam Belajar Bisa Diperpanjang
"Setelah ditracing, ditemukan ada kasus positif di SD Kristen Manahan, SD Mangkubumen Kidul, SD Islam 1 Jamsaren, SD Semanggi Lor," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Senin (18/11/2021).
Hanya saja, lanjut Teguh, hasil tracing dan hasil swab PCR yang sudah didapatkan adalah SD Kristen Manahan di Kecamatan Banjarsari itu.
Sementara, di 3 SD lain, belum tentu banyak siswa yang ikut tertular.
"Memang banyak siswa dari luar kota di SD Kristen Manahan," terang dia.
"Jumlah awal ada 3 siswa, setelah ditracing 28 siswa yang positif Covid-19," ujarnya membeberkan.
Dia menambahkan, untuk hasil sejumlah SD yang lain masih menunggu.
Sementara imbas klaster, maka tatap muka diganti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
"Ditutup selama 1 bulan," tutur dia.