Berita Persis Solo

Misha Radovic, Direktur Teknik Persis Solo : Pernah di AC Milan & Bantu Persisam Tak Jadi Degradasi 

Misha Radovic saat ini telah berlabuh ke Persis Solo dan menjabat sebagai Direktur Teknik klub.

Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Dokumen Misha Radovic
Sosok Misha Radovic (kiri) yang kini menjabat sebagai Direktur Teknik Persis Solo. 

TRIBUNSOLO.COM - Misha Radovic saat ini telah berlabuh ke Persis Solo dan menjabat sebagai Direktur Teknik klub.

Misha bukan sosok yang bisa dianggap remeh. Ia telah mengantongi lisensi kepelatihan UEFA Pro. 

Lisensi tersebut setingkat dengan para pelatih klub elite Eropa diantaranya manajer Manchester City, Pep Guardiola. 

Dilansir dari berbagai sumber, Misha tercatat pernah menjadi bagian dalam akademi AC Milan sebagai pelatih kepala pada tahun 2009.

Setelah bersama AC Milan, Misha mencoba peruntungan di melatih di Liga Indonesia.

Pelita Jaya Karawang menjadi klub pertama yang dipolesnya. Ia bergabung bersama Pelita Jaya saat paruh kedua musim 2010/2011.

Di bawah kepemimpinan Misha, Pelita Jaya kurang mampu berbicara banyak dalam kompetisi Liga Super Indonesia.

Baca juga: Projek Persis Solo Era Kaesang, Bikin Misha Radovic Kepincut, Tak Mau Kecewakan Fans Klub

Baca juga: Saran Suporter Terkabul, Persis Solo Kini Punya Direktur Teknik : Welcome, Misha Radovic !

Prestasi Pelita Jaya bisa dikatakan belum moncer sekali di bawah asuhan pelatih 60 tahun itu. 

Meski saat itu, Pelita Jaya memiliki  beberapa pemain bintang di masanya, termasuk Eggi Melgiansyah. 

Eggi, seperti diketahui, pernah menjadi bagian dalam skuad utama Timnas Indonesia U-23.

Namun, The Young Guns bertengger di peringkat ke - 12 dalam klasemen akhir Liga Indonesia 2010/2011. 

Menjelang musim 2011/2012, Pelita Jaya tidak memperpanjang kontrak Misha dan menunjuk Djajang Nurjaman sebagai pengganti sementara.

Saat itu, pria yang akrab disapa coach Djanur itu menjabat sebagai asisten pelatih Pelita Jaya.

Misha sempat dikait akan dengan Persib Bandung menjelang musim 2011/2012. 

Ia masuk dalam list calon pelatih Persib Bandung bersama Jacksen F Tiago dan Robert Rene Albert. Namun Maung Bandung urung mengontraknya.

Medio April 2012, Misha mendapat kesempatan melatih klub Indonesia. Kali ini giliran Persisam Putra Samarinda, saat ini bernama Bali United

Misha datang menggantikan Daniel Roekito yang mundur saat putaran pertama Liga 2 musim itu.

Presiden Direktur Persisam saat itu, Harbinsyah Hanafiah meminta kepada Misha untuk menyelamatkan klub dari zona degradasi.

Saat baru menukangi Persisam selama sepekan, Misha langsung dihadapkan dengan laga Derby Kaltim melawan Mitra Kukar.

Persisam menang tipis 1 - 0 lewat gol yang dicetak Don Chan enam menit menjelang laga bubaran. 

Hingga akhir musim 2011/2012, Persisam terhindar dari zona degradasi dengan bertengger di posisi ke 11 pada klasemen akhir.

Sayang kebersamaan Misha dengan Persisam tidak berjalan lama, hanya bertahan kurang lebih sampai Agustus 2012. 

Baca juga: Komentar Kaesang Pangarep Soal Laga Persis Solo Vs HWFC: Persis Masih Jelek Mainnya

Baca juga: Detik - Detik Hizbul Wathan Koyak Gawang Persis Solo : Arif Yanggi Tanpa Pengawalan, Bek Melamun ?

Persisam memutuskan tidak melanjutkan kontrak Misha, lalu menunjuk Sartono Anwar sebagai pengganti.

Setelah tak bersama Persisam, nama Misha kerap masuk dalam incaran sejumlah klub tanah air.

Pada tahun 2016, misalnya, Misha masuk incaran PSM Makassar sebagai pengganti Luciano Leandro bersama Angel Alfredo Vera, dan Nikola Kavazovic.

Sayang belum rejeki bagi Misha, PSM Makassar lebih memilih Robert Rene Albert sebagai pengganti Luciano.

Selang setahun, tahun 2017, Misha masuk dalam radar Persebaya Surabaya yang saat itu mencari pengganti Iwan Setiawan. 

Saat itu, Misha tahu bila bukan dirinya saja yang mengincar kursi Persebaya dan klub tengah berusaha promosi ke Liga 1.

Ada tiga pelatih lain, yakni Stefan Hansson, Laurent Hatton, dan Carlos de Mello yang juga mengincar kursi pelatih Persebaya.

Nasib kurang mujur masih didapat Misha yang saat itu tinggal di Australia. 

Persebaya lebih memilih mempercayakan Angel Alfredo Vera sebagai pengganti Iwan.

Saat ini, Misha mendapat kesempatan menjabat sebagai Direktur Teknik Persis Solo setelah diperkenalkan melalui media sosial klub, Selasa (19/10/2021). 

“Saya melihat, manajemen profesional yang banyak dihuni anak muda ini punya pendekatan sepakbola dan bisnis yang progresif. Mereka juga memiliki project dan ide jangka panjang yang jelas, sehingga membuat saya yakin untuk memilih Persis," kata dia.

"Baik pemilik, manajemen, dan elemen klub punya kejelasan visi tentang apa yang mereka inginkan ke depan. Mulai dari struktur tim junior, komposisi pemain, hingga pembinaan menjadi hal yang dipresentasikan dengan serius di awal perkenalan. Saya senang menjadi bagian dari project ini," tambahnya.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved