Berita Solo Terbaru
Tak Boleh Ditawar, Tes Uji Covid-19 Bagi Siswa dan Guru Imbas Klaster PTM di Solo, Wajib Pakai PCR
Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo memastikan tracing untuk menghentikan klaster PTM harus dengan tes PCR.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, mengatakan penemuan itu setelah adanya surveillance disejumlah sekolah.
"Sementara ada tambahan SMPN 8 dan SMPN 4 Kota Solo," ujarnya kepada TribunSolo.com, Rabu (20/10/2021).
Total ada 12 siswa yang terpapar Covid-19, dengan rincian SMPN 8 ada 11 siswa dan SMPN 4 satu siswa yang positif.
Baca juga: Kesaksian Orangtua yang Siswanya Terpapar Covid-19 di Sekolah Solo : Padahal Prokesnya Ketat Sekali
Baca juga: Kabar Sedih PTM SD di Solo : Ada Siswa Positif Covid, 4 Sekolah Ditutup, Puluhan Siswa Tertular
Setelah adanya kasus ini, kedua sekolah tersebut dihentikan pelaksanaan Pertemuan Tatap Muka (PTM).
"Sementara sekolahnya ditutup dulu yang ada kasus, PTM-nya dihentikan dulu,lanjut Pemberlajaran Jarak Jauh (PJJ)," ujarnya.
Terkait penambahan kasus ini, Ahyani menekankan perlunya tes swab acak diperluas, terutama bagi di sekolah yang menggelar PTM selama ini.
"Yang namanya virus kan enggak bisa dibatasi kontaknya, ini kami fokus ke sekolah dulu," tutupnya.
Sebelumnya adanya rencana penambahan jam operasional PTM, namun Ahyani menyebutkan saat ini belum bisa melakukan penambahan tersebut.
"Sementara maksimal sekitar 3 jam, itu dimaksimalkan dulu, enggak ditambahi dulu," ujarnya.
Ke depannya, Ahyani mengatakan bakal menfokuskan vaksinasi bagi pelajar.
"Ekonomi kan sudah selesai, dunia pendidikan segera ditindaklanjuti, mungkin ke depannya vaksinasi disekolah saja jauh lebih efektif," ujarnya.
Kesaksian Orangtua Siswa
Kondisi siswa dan guru SD Kristen Manahan Solo yang terkonfirmasi positif Covid-19 dipastikan berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).
Kepala SD Kristen Manahan Kota Solo, Sukiya menekankan, imbas itu pembelajaran tatap muka (PTM) dihentikan sementara waktu.
Pasalnya di sekolahnya, ada 32 siswa dan guru yang terkonfirmasi positif Covid-19.