Berita Sragen Terbaru
Inilah Habib, Siswa Jenius di Sragen yang Ubah Pandemi Jadi Rekor MURI : Ingin Jadi Dokter Militer
Ia mencetak rekor MURI sebagai pelajar SMA dengan penghargaan juara terbanyak multidisiplin ilmu, 74 piagam juara dan 46 kepesertaan.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Tak hanya itu, Habib juga meraih peringkat 1 paralel di SMA N 1 Sragen selama 2 tahun.
Selain belajar, Habib mengisi waktu luang di rumah dengan berolahraga dan mengikuti kegiatan keagamaan.
Kini, prestasi-prestasi yang dikumpulkannya itu ia gunakan untuk meraih cita-cita sebagai dokter militer.
"Cita-cita pingin masuk Universitas Pertahanan, ambil jurusan dokter militer, itu sudah cita-cita dari kecil, agar bisa bermanfaat dan membantu orang lain," harapnya.
Mengubah Pandemi Jadi Rekor MURI
Pandemi bagi sebagian orang menjadi malapetaka kehidupan sehari-hari, tapi tidak bagi Ahmad Aziz Habibulloh.
Pemuda 19 tahun yang tengah bersekolah di SMA Negeri 1 Sragen itu justru bagai kejatuhan durian runtuh.
Bagaimana tidak, selama setahun pandemi tidak hanya mengukir prestasi sebanyak 74 kali.
Tetapi beruntungnya lagi bisa memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia atau MURI.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Jawa Tengah akan Dibangun di Karanganyar, Izin Beres, Bakal Dibangun Megah
Baca juga: Ada Warga Klaten Bertahun-tahun Minum Air Hujan Usai Diolah Pakai Alat Elektrolisa, Ini Kata Dinkes
Habib, begitu panggilan akrabnya, memecahkan rekor MURI dengan tajuk Pelajar SMA dengan Penghargaan dan Juara Terbanyak Multidisiplin Ilmu, 74 Piagam Juara dan 46 Kepesertaan.
Penghargaan itu ditandatangani oleh Ketua MURI, pada Senin (25/10/2021) lalu.
Total terdapat 120 piagam perlombaan yang didapatkan Habib, hanya dalam kurun waktu selama 1 tahun, atau selama pandemi covid-19 berlangsung.
Dari 120 lomba yang diikutinya, Habib berhasil meraih juara sebanyak 74 kali.
Berbagai ajang perlombaan dari multidisiplin ilmu telah diraihnya, baik ditingkat nasional maupun internasional.
Terakhir, ia berhasil menyabet juara 3 menyusun artikel ilmiah tingkat internasional level Asia Tenggara.