Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Kasus DBD di Karanganyar Mengganas, 2 Orang Sampai Meninggal, DKK Gencar Gerakkan Lenyapkan Nyamuk

DKK Karanganyar, Winarno menyampaikan, Kecamatan Karanganyar menjadi salah satu wilayah yang masuk kategori kelurahan endemis DBD.

Editor: Asep Abdullah Rowi
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
ILUSTRASI NYAMUK : Sejumlah nyamuk mandul dibagikan ke warga Rt 9 Rrw II, Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jateng, Senin (21/05/2013). 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Menjelang musim penghujan, kasus demam berdarah (DBD) di Kabupaten Karanganyar kian mengganas.

Tercatat pada pekan ke-40, ada sebanyak 235 kasus DBD dan 2 kematian akibat DBD.

Kasi P2P Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Winarno menyampaikan, Kecamatan Karanganyar menjadi salah satu wilayah yang masuk kategori kelurahan endemis DBD.

Untuk itu DKK melalui Puskesmas Karanganyar meluncurkan gerakan serentak gerakan lenyapkan sarang nyamuk (Serap Nyamuk).

Baca juga: Lowongan Kerja Solo: Dibutuhkan Operator IT Penempatan di Surakarta, Pendidikan Minimal SMK

Baca juga: Kabar Harta Karun Kerajaan Sriwijaya di Sungai Musi Kembali Mencuat, Sempat Hebohkan Media Dunia

Pasalnya selama ini disebut, kasus terbanyak berada di wilayah kerja Puskesmas Tasikmadu, Kebakkramat II, Jaten II dan Karanganyar.

Sedangkan kasus kematian terjadi di wilayah kerja Puskesmas Kebakkramat I dan Gondangrejo.

Adapun secara keseluruhan di Karanganyar terdapat sekitar 50-an desa endemis DBD.

Wilayah yang dikategorikan menjadi desa/kelurahan endemis itu manakala terdapat kasus DBD selama 3 tahun berturut-turut di satu wilayah.

Adanya Sergap Nyamuk menjadi satu upaya untuk mencegah munculnya kasus DBD.

"Ini salah satu bentuk inovasi yang dilakukan Puskesmas Karanganyar dalam rangka gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk), untuk menekan kembang biak nyamuk supaya tidak menjadi vektor DBD," katanya.

Dia menuturkan, efektifnya Sergap Nyamuk dapat diketahui dari hasil pemantauan angka bebas jentik nyamuk secara berkala.

Lanjutnya, angka bebas jentik nyamuk itu minimal 95 persen.

Sehingga kegiatan PSN ini harus dilakukan serentak, terjadwal dan berkesinambungan.

"Gerakan ini diharapkan jadi budaya masyarakat. Membersihkan lingkungan mulai dari rumah masing-masing, dalam rumah maupun luar. Yang sering terlewatkan itu tempat penampungan air di kulkas, dispenser dan barang tidak terpakai di luar," jelasnya.

Sementara itu Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan, saat ini capaian vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Karanganyar sudah mencapai 80 persen.

Selain mempercepat vaksinasi dalam upaya penanganan Covid-19, dia meminta supaya masyarakat memperhatikan lingkungan sekitar untuk mencegah munculnya kasus DBD.

"Ini (Sergap Nyamuk), upaya menciptakan lingkungan bersih dan sehat untuk menghindari munculnya penyakit," ungkapnya.

Wapadai Musim Hujan

Potensi penyakit demam berdarah perlu diwaspadai mengingat saat ini masih musim penghujan yang dapat memunculkan potensi genangan air sebagai habitat jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti.

Oleh karenanya, Dinas Kesehatan Kota Solo saat ini tengah melakukan langkah antisipatif untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah.

“Jadi untuk demam berdarah, karena kita sudah masuk musim penghujan kita jangan lengah, dengan genangan air,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih kepada TribunSolo.com, Minggu (21/3/2021).

“Genangan air tersebut memicu adanya potensi jentik nyamuk yang mengakibatkan penyakit demam berdarah,” tambahnya. 

Siti mengatakan secara epidemiologi, potensi lonjakan kasus penyakit demam berdarah di bulan Maret bisa saja terjadi. 

“Pergantian musim dari Maret ke  April akan menjadi bahaya. Kalau kita berbicara terkait epidemologi siklus 5 tahunan dalam rentan waktu bulan Januari sampai Maret berpotensi naik,” katanya. 

Baca juga: Di Tengah Pandemi Corona, Demam Berdarah di Klaten Tembus 37 Kasus, Satu Orang Tak Bisa Diselamatkan

Baca juga: Penyebab Meninggalnya Mantan Suami Nita Thalia, Sempat Berjuang Lawan Covid-19 dan Demam Berdarah

Siti mengimbau masyarakat kota Solo harus menjaga dan terus melakukan antisipasi-antisipasi untuk meminimalisir peluang adanya penyakit demam berdarah. 

“Berkembang biaknya jentik nyamuk beawal dari hujan dan genangan-genangan air yang ada,” ujar Siti.

Meski demikin, penanganan dan edukasi terkait sudah dilakukan pemerintah dan dinas terkait untuk memaksimalkan 3M.

“Bukan hanya 3M Covid, 3M plus nya juga tetap jalan,” sahut Siti.

“Menguras, Menutup dan Mengubur, Ini harus dijalankan jangan sampai terwujudnya genangan air sehingga nanti tumbuh nyamuk dan menggigit ke manusia,” tambahnya. 

Dinkes Kota Solo sampaikan, berbagai upaya penanganan antisipasi telah dilakukan untuk persiapan dan antisipasi penyakit Demam berdarah ini.  

“Pasti antisipasi dari kita ada, mulai dari mengedukasi masyarakat, gerakan satu rumah satu gentik, jadi ada kader yang memantau keberadaan jentik,” 

Saat ditanya signifikansi kasus Demam berdarah di Kota Solo setiap minggunya, Dinkes sampaikan potensi kenaikan memang ada, namun untuk angka dan jumlah pastinya akan diupdate di hari Senin besok (22/3/2021). (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kasus Demam Berdarah Dengue di Karanganyar Meninggi, Pemberantasan Sarang Nyamuk Digencarkan

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved