Berita Wonogiri Terbaru
Sering Dapat Laporan Pohon Tumbang, Damkar Wonogiri Minta Warga Pangkasi Ranting Pohon Besar
Selama musim hujan, banyak kejadian pohon tumbang di Wonogiri. Warga diminta pangkasi ranting pohon besar
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Tri Widodo
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Selama musim hujan ini, sudah ada beberapa pohon besar di Wonogiri yang tumbang.
Bahkan dari beberapa kejadian pohon tumbang itu berakibat pada rusaknya bangunan rumah dan sekolah.
Baca juga: Cuaca Ekstrim di Wonogiri: Rumah Ketua Koni Wonogiri Tertimpa Pohon, Dapur Hingga Kamar Anak Rusak
Baca juga: Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga di Wonogiri, Firasat Eko Sempat Melarang Istri Mencuci di Luar
Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Wonogiri, Joko Santosa, mengaku pihaknya sering mendapat laporan tentang pohon tumbang.
"Itu yang harus diwaspadai, pohon-pohon besar kadang sudah tidak kuat. Apalagi kalau berada di lingkungan," kata dia, Jumat (29/10/2021).
Tak jarang, dari kejadian pohon tumbang itu, pihaknya selalu diminta bantuan untuk melakukan evakuasi bersama para relawan lainnya.
Untuk itu, agar peristiwa pohon tumbang tak terulang lagi, pihaknya meminta masyarakat untuk lakukan perawatan pohon-pohon yang tumbuh disekitar rumah.
Pohon besar yang berdiri dekat rumah sebaiknya dilakukan pemangkasan.
Apalagi, pohon tersebut sudah cukup tua, sehingga perlu dilakukan pengurangan dahan.
Hal itu untuk mengurangi beban pohon dalam menghadapi terpaan angin.
" Kalau perlatan kami sudah siap, tapi sebaiknya masyarakat juga berusaha melakukan pencegahan," ujarnya.
Baca juga: Ingat Mujiyani? Warga Wonogiri yang Idap Kanker Payudara dan Kaki Lumpuh, Kini Dibantu Kursi Roda
Baca juga: Jawaban Bupati Jekek Soal Minimnya Formasi PPPK untuk Guru Bahasa Inggris di Wonogiri
Yang tak kalah penting, masyarakatb juga diminta untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Misalnya sampah dan tumpukan barang-barang apapun.
"Tumpukan-tumpukan barang juga harus diwaspadai, biasanya digunakan untuk bersembunyi ular. Sampah juga harus dibersihkan," jelasnya.
Pohon Tumbang Timpa Rumah
Sebagian rumah Ketua KONI Wonogiri, Eko Budi Santoso rusak akibat tertimpa pohon jambu besar yang tumbang saat hujan lebat disertai angin, Kamis (28/10/2021).
Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi di lingkungan Salak, Kelurahan Giripurwo, Wonogiri itu.
Baca juga: Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga di Wonogiri, Firasat Eko Sempat Melarang Istri Mencuci di Luar
Baca juga: Reaksi Mujiyani Warga Wonogiri yang Idap Kanker Payudara dan Kaki Lumpuh saat Dapat Kursi Roda
Eko melihat sendiri detik-detik pohon jambu air besar yang ada di sebelah timur rumahnya itu tumbang.
Dimana, saat hujan lebat disertai angin itu, dia bersama isterinya memutuskan untuk berada di luar rumah.
"Kebetulan saya dan istri diluar, istri mau mencuci pakaian tapi saya larang. Selang beberapa menit karena angin kencang pohon jatuh dan menimpa rumah, saya melihat itu," jelasnya, Kamis (28/10/2021).
Beruntung, tumbangnya pohon ini hanya mengenai sebagain rumahnya.
Hanya bagian dapur dan tempat mencuci pakaian saja yang yang rusak parah.
Selain itu, atap kamar tidur anaknya juga rusak akibat tertimpa pagian ranting pohon.
Eko mengaku belum bisa memperkirakan nominal kerugian yang dia alami.
"Kebetulan ini dibersihkan dulu dibantu BPBD. Sekalian nanti saya mau minta tolong untuk memangkas dahan-dahan yang rawan ini," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPDB Wonogiri, Bambang Haryanto mengimbau kepada masyarakat untuk siap dalam mengantisipasi kejadian serupa.
Baca juga: Remaja Korban Pohon Tumbang di Sragen Langsung Dimakamkan Tadi Malam, Dikenal Sebagai Anak Penurut
Baca juga: Cuaca Ekstrim di Wonogiri: Puluhan Rumah Rusak, Pohon Tumbang Timpa Gedung SD
Dia menjelaskan di musim seperti ini, ada aktivitas peningkatan kecepatan angin dan curah hujan, sehingga dibutuhkan kesadaran masyarakat sebagai bentuk kesiapsiagaan.
"Langkah yang bisa dilakukan salah satunya mengurangi beban pohon yang ada di sekitar pemukiman. Kadang masyarakat itu eman-eman semisal ada buahnya," jelasnya.
Selain itu, Bambang mengatakan bahwa warga tak perlu menebang habis pohon dalam upaya pencegahan kejadian serupa.
Namun, apabila pohon tersebut dirasa rawan tumbang, dalam artian akar sudah tua dan tidak kuat menopang beban, maka perlu adanya penebangan secara menyeluruh. (*)
Korban Jiwa Akibat Pohon Tumbang
Nasib malang dialami DR (14) remaja asal Dukuh Gandrung, RT 04, Desa Klandungan, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen.
Saat ingin pulang ke rumah, dengan mengendarai sepeda motor, ia tertimpa pohon kersen yang tiba-tiba tumbang, pada Senin (18/10/2021) lalu.
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, yang menyebabkan korban mengalami luka berat di bagian kepala belakang, yang sempat tak sadarkan diri.
Baca juga: Penyebab Pohon Tumbang yang Menimpa Remaja hingga Meninggal di Sragen, Diduga karena Angin Kencang
Baca juga: Geger Warga Gantung Sepeda Motor di Pohon dan Jadikan Tontonan, Geram dengan Kelakuan Pemiliknya
Kemudian, korban dibawa ke RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen, namun nyawanya tak bisa tertolong.
Menurut keluarga korban, Ewin, korban dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 19.00 WIB.
"Meninggal dunia sekitar pukul 19.00 WIB, kemudian sampai di rumah duka sekitar 20.00 WIB, dan langsung dimakamkan pada 22.00 WIB," jelasnya kepada TribunSolo.com, Selasa (19/10/2021).
Baca juga: Pilunya Nasib Pemilik Mobil Suzuki Carry di Jebres Solo: Mobil Remuk Tertimpa Pohon, Tak Bisa Jualan
Diketahui, DR merupakan anak kedua dari dua bersaudara.
Kepergiannya yang mendadak tentu menyisakan kesedihan bagi keluarga, terutama orang tuanya.
Pantauan TribunSolo.com di lapangan, suasana duka masih terlihat di rumah korban.
Hingga pagi hari, pelayat masih datang ke rumah duka, untuk menyampaikan duka kepada keluarga korban.
Semasa hidupnya, remaja kelas 2 SMP tersebut, dikenal dengan sosok yang penurut.
"Anaknya penurut, sering main sama anak-anak saya, anaknya penurut," jelasnya.
Petaka Pohon Tumbang
Seorang remaja, DR (14) meninggal dunia setelah tertimpa pohon tumbang, pada Senin (18/10/2021) sekitar pukul 17.00 WIB.
DR merupakan warga Dukuh Gandrung, RT 04 Desa Klandungan, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen.
Kabar tersebut, dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso.
Baca juga: Cerita Lain Kecelakaan Mobil di Tanjakan Matesih: Ada Pohon Manggis yang Selamatkan Rumah Supardi
Baca juga: Ini Tanjakan di Matesih Karanganyar, Lokasi Kecelakaan Mobil Rombongan Wisatawan Tak Kuat Menanjak
"Iya benar, korban meninggal dunia di RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen sekitar pukul 20.00 WIB," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Selasa (19/10/2021).
Suwarso menuturkan korban mengalami luka di kepala bagian belakang, dan saat di lokasi kejadian sudah tidak sadarkan diri.
Kejadian nahas tersebut terjadi ketika DR mengendarai sepeda motor Yamaha Alfa tanpa nomor polisi dari arah Made menuju rumahnya.
Baca juga: Pilu, Kecelakaan Maut Mobil Tersambar KA Gajayana di Sidoharjo Sragen : Hadi dan Istrinya Tewas
Diduga, DR melajukan sepeda motornya dengan kecepatan tinggi.
"Kemudian, ketika sampai di jalan Paldaplang-Purwodadi Dukuh Gandrung RT 04, tiba-tiba pohon cersen yang ada di pinggir jalan tumbang," terangnya.
Pohon tersebut menimpa badan korban, yang juga menyebabkan sepeda motor yang dikendarai terpental sejauh 10 meter.
Atas kejadian tersebut, Suwarso mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berkendara di cuaca buruk.
"Diimbau agar masyarakat berhenti di tempat yang aman apabila cuaca tidak mendukung, terutama bagi pengendara sepeda motor," imbaunya. (*)