Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Sungguh Tega, Penipu Pakai Nama Denny Sumargo Tipu Ponpes di Sragen, Pengurus Bingung Cara Bayarnya

Kini, bahkan terang-terangan menyasar pondok pesantren (pesantren) yang notabene lembaga nirlaba untuk mencetak para ahli agama dan ulama.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Surya/Ahmad Zaimul Haq
ILUSTRASI : Anak pesantren. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Penipu memakai nama 'Denny Sumargo' masih berkeliaran di Solo Raya.

Tak hanya beraksi di Kabupaten Klaten dan Karanganyar dengan menyasar panti asuhan.

Kini sosok tak bertanggung jawab itu giliran beraksi di Kabupaten Sragen.

Modus yang digunakan sama, yakni memesan makanan dari pedagang dengan menggunakan orderan fiktif, untuk dikirimkan ke satu tempat.

Kini, bahkan terang-terangan menyasar pondok pesantren (pesantren) yang notabene lembaga nirlaba untuk mencetak para ahli agama dan ulama.

Kali ini, penipu melalui nomor Whatsapp +6281234418130 meminta pedagang untuk mengirimkan makanan ke Pondok Pesantren An Nahl Hidayatullah Sragen.

Isi percakapan di whatsapp antara penipu mengatasnamakan Denny Sumargo dengan salah satu pedagang, yang meminta barang dikirim ke Ponpes An Nahl Hidayatullah Sragen.
Isi percakapan di whatsapp antara penipu mengatasnamakan Denny Sumargo dengan salah satu pedagang, yang meminta barang dikirim ke Ponpes An Nahl Hidayatullah Sragen. (TribunSolo.com/Septiana Ayu)

Baca juga: Pedagang dan Pengurus Panti di Klaten Lapor Polisi, Kasus Penipu Ngaku Bernama Denny Sumargo Diusut

Baca juga: SAYEMBARA : Aktor Denny Sumargo Janjikan Rp 10 Juta, Syarat Bisa Bawa Sosok Penipu dari Klaten

Pengurus Ponpes An Nahl Hidayatullah Sragen, Dyah Suhartati mengaku kewalahan dengan banyaknya pedagang yang datang mengantarkan makanan, padahal tidak pernah memesan.

"Awalnya hari Kamis pagi, ada pedagang bakso kuah ke sini, menanyakan apakah benar ada yang namanya Pak Deni Sumargo, katanya pesan bakso 30 porsi," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (1/11/2021).

Kepada Dyah, pedagang bakso tersebut mengaku telah ditransfer sejumlah uang.

"Katanya sudah ditransfer dengan dikirim bukti transfer Bank BCA atas nama Fitri Nur Azizah, katanya kelebihan Rp 200.000 dan meminta dikembalikan dalam bentuk uang," jelasnya.

Kemudian, tak lama penjual sate ayam datang dengan membawa puluhan bungkus sate.

"Modusnya sama persis, nomor HP dan mengaku namanya Deni Sumargo, ngakunya kelebihan Rp 200.000 dan minta diganti isi pulsa," jelasnya.

Setelahnya, Dyah menerima banyak telfon dari berbagai macam pedagang makanan, mulai dari seblak, gado-gado hingga bakso bakar.

Bahkan, salah satu pedagang seblak marah-marah saat mendatangi pondok pesantren An Nahl Hidayatullah, karena sudah terlanjur membuatkan seblak dengan porsi yang banyak.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved