Berita Solo Terbaru
Gibran Sebut Ada Orang Tua Tolak Bawa Anak Positif Covid-19 untuk Isolasi Terpusat
Penggunaan tempat isolasi terpusat (Isoter) anak di Solo saat ini kurang maksimal. Padahal, Pemkot Solo menyiapkan Ndalem Priyosuhartan.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Penggunaan tempat isolasi terpusat (Isoter) anak di Solo saat ini kurang maksimal.
Padahal, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyiapkan Ndalem Priyosuhartan di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Laweyan sebagai lokasi isolasi terpusat anak.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, izin orang tua menjadi faktor sulitnya anak-anak yang positif Covid-19 dipindahkan ke Ndalem Priyosuhartan.
Baca juga: Info Vaksinasi di Wonogiri : 235 Orang Dapat Dosis Kedua Pfizer, Disuntik Langsung Dokter Kopassus
Baca juga: Syarat Terbaru Urus SIM dan BPKB di Karanganyar : Wajib Vaksin, Jika Belum Bisa Disuntik Gratis
"Isoter sudah disiapkan, tinggal orang tuanya mengizinkan anaknya dibawa ke isoter atau gak itu yang susah. Karena penolakan banyak," katanya, Rabu (3/11/20201).
Padahal, Satgas Covid-19 sudah menyiapkan SOP khusus, untuk anak-anak yang menjalasi isolasi di Ndalem Priyosuhartan.
Gibran menuturkan, anak-anak yang menjalani isolasi Ndalem Priyosuhartan, akan didampingi orang tuanya.
Baca juga: Vaksin untuk Siswa Terbatas, Disebut Bisa Hantui Munculnya Klaster Sekolah PTM Baru di Solo
"Pendampingnya satu anak satu pendamping. Itu masukan dari dokter anak dan psikolog anak, seperti itu," ujarnya.
"Jadi anak tidak sendiri, nanti sama orang tuanya," jelasnya.
Gibran menuturkan, fasilitas di Ndalem Priyosuhartan sudah cukup bagus.
Dan dengan isoter ini, akan lebih memudahkan untuk keluarga.
Baca juga: Vaksin untuk Siswa Terbatas, Disebut Bisa Hantui Munculnya Klaster Sekolah PTM Baru di Solo
"Yang penting orang tua mengizinkan, daripada satu rumah diisoman semua, mending di isoter. Jadi biar orang tuanya bisa kerja," kata dia.
Tak hanya izin isoter, Gibran mengatakan orang tua juga banyak yang menolak anaknya dilakukan swab tes.
"Di swab banyak yang menolak, ketika surveilans di sekolah kemarin," katanya.
Baca juga: Informasi Vaksinasi di Karanganyar : Kuota Ratusan Dosis, Tapi Sepi karena Banyak yang Sudah Vaksin
"Tapi tak masalah, kita bukan mau cari kesalahan, kita memastikan anak-anak sehat," jelasnya.
Ia tak ingin, PTM yang sudah digelar dihantui dengan kasus Covid-19 di Sekolah.
Sehingga surveilans akan berjalan terus dibeberapa sekolah.
"Kita lanjut terus, angkanya akan naik, tapi kasusnya terkendali karena kebanyakan OTG," ujarnya.
"Anak-anak yang kemarin positif segera sembuh, tunggu 14 hari. Semuanya OTG," pungkasnya.
Sragen Ikut Waspada
Munculnya kasus penularan kasus covid-19 dilingkungan sekolah di Kota Solo, membawa kekhawatiran berbagai pihak.
Kekhawatiran juga muncul dari orang tua siswa di Kabupaten Sragen, mengingat kini hampir seluruh sekolah di Kabupaten Sragen telah menjalankan pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Baca juga: Sindiran Anggota DPR RI Agustina Wilujeng soal Ganjar vs Puan : Urus Dulu Rakyat yang Kesusahan !
Lalu, apa dan bagaimana saran anggota DPRD Sragen, soal kesiapan Sragen dalam hal penyelenggaraan PTM ?
Ketua DPRD Kabupaten Sragen, Suparno memperingatkan Pemkab Sragen untuk lebih hati-hati, agar kasus serupa tidak terjadi di Kabupaten Sragen.
"Saya mengantisipasi itu (penularan covid-19 di sekolah), jangan sampai terjadi di Sragen, Pemkab harus mengantisipasi itu sejak dini," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (22/10/2021).
Lebih lanjut, Suparno menuturkan agar kasus covid-19 tidak kembali melonjak, DPRD Sragen kini tengah merampungkan Raperda protokol kesehatan.
Nantinya, Raperda tersebut akan mengatur kegiatan kemasyarakatan saat ditengah pandemi covid-19.
"Perda itu bertujuan untuk mengatur kegiatan kemasyarakatan, agar tidak kembali muncul penularan covid-19 lagi," terangnya.
Menurut Suparno, diperkirakan Raperda Prokes akan disahkan menjadi Perda, pada awal bulan November nanti.
"InsyaAllah bisa di paripurnakan awal bulan nanti, semua sudah selesai, tinggal penetapan tanggalnya saja," pungkasnya. (*)