Berita Sukoharjo Terbaru
Cerita Aneh Pemandian Air Panas PB X di Langenharjo : Dibor Lagi Mesin Meledak, Padahal Sudah Ritual
Pemandian air panas belerang di Situs Pesanggrahan Langenharjo peninggalan Paku Buwono (PB) IX dan X memiliki cerita panjang.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Sebelum pandemi banyak yang datang setiap harinya. Namun karena ada PPKM, sudah berkurang," katanya, Minggu (21/11/2021).
Pria yang akrab disapa Gusti Nino itu mengatakan, masyarakat yang datang ke Pesanggrahan biasanya memiliki masalah.
"Biasanya, kesini mereka ingin bermunajat untuk masalah kehidupan," ujarnya.
"Disini, mereka tirakat atau melakukan meditasi. Jika tidak bisa meditasi, ya paling cuma tiduran, dengan harapan dapat inspirasi," ujarnya.
Baca juga: Sukoharjo Siap PPKM Level Satu, Kini Hanya Ada 3 Kasus Aktif
Ia menuturkan, masyarakat yang datang tak hanya dari Solo Raya saja, namun juga datang dari luar Jawa seperti Bali.
Selain itu, sejumlah tokoh besar seperti Gus Dur, dan Wiranto pernah juga datang ke Pesanggrahan.
"Pantangannya disini hanya tidak boleh berfikir negatif saja," katanya.
Sejarah Desa Langenharjo
Desa Lengenharjo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo punya sejarah panjang dengan Keraton Solo alias Keraton Kasunanan Surakarta.
Desa ini dulunya merupakan tempat Raja Solo, Pakubuwono IX, berdiam dalam masa pengasingan.
Baca juga: Sejarah Karanganyar: Cerita Tentang Pertemuan Pangeran Sambernyawa & Nyi Ageng Karang di Pengasingan
Menurut GPH Soeryo Wicaksono, ada sejumlah peninggalan Pakubuwono IX yang masih berdiri kokoh di Desa Lengenharjo hingga saat ini.
Bahkan, bangunan-bangunan peninggalan Pakubuwono IX itu masih bisa digunakan untuk masyarakat umum.
"Di Desa Lengenharjo ada tiga bangunan PB IX, yakni Masjid Cipto Sidi, Pasanggrahan, Pemandian Air Panas, dan monumen jembatan Bacem," kata Soeryo, Minggu (21/11/2021).
"Selain itu ada makam Kyai Khasan Mukmin, yang merupakan makam dari gurunya PB IX dan PB X," imbuhnya.
Desa Lengenharjo sendiri memiliki sejarah panjang dari perjuangan PB X.