Berita Sragen Terbaru
Ketua Komisi III DPRD Sragen Ngamuk,Tahu Tambang Galian C Tak Berizin Beroperasi, Kini Ditutup Paksa
Tambang galian C di Desa Wonorejo, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen ditutup paksa, karena belum memiliki izin lengkap.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Tambang galian C di Desa Wonorejo, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen ditutup paksa, karena dinilai ilegal.
Lahan seluas 1 hektar itu, diketahui belum memiliki izin Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) atau amdal maupun izin eksplorasi-produksi.
Tambang ditutup, setelah disidak oleh Ketua Komisi III DPRD Sragen, Sugiyarto, Rabu (24/11/2021).
Sugiyarto mengatakan ia sudah mengamati aktivitas tambang sejak lama, yang setelah dicek, belum memiliki izin lengkap.
Baca juga: Sogok Instalasi Pakai Ranting Daun Singkong, Bocah 7 Tahun di Wonogiri Tewas Tersengat Listrik
Baca juga: Viral Video Penganiayaan Siswa SD di Malang, Begini Nasib Suami Istri yang Jadi Otak Kejahatan
"Tahun lalu sudah ada, namun berhenti sejenak, baru beroperasi lagi sejak sebulan lalu," katanya kepada TribunSolo.com.
"Saya tanya ke dinas belum ada izinnya, terus saya klarifikasi kepada yang punya CV, ternyata baru izin OSS di DPMPTSP, SDM-nya belum ada" terangnya.
"Saya minta galian diberhentikan," jelas dia menekankan.
Tak hanya itu, tambang juga dijalankan di lahan zona hijau yang termasuk tanah subur.
"Sekarang kan Perda RTRW sudah mengatur, tambang itu masuk zona hijau, kan termasuk tanah subur, kenapa ditambang," ujarnya.
"Apalagi ini juga tanah kas desa, kasihan yang aturannya panen tiga kali, di musim tanam palawija, malah tidak bisa," kata Sugiyarto.
Sugiyarto menganggap, tindakan tambang tanpa izin lengkap tersebut bisa merugikan Pemerintah Kabupaten Sragen.
"Jika berizin lengkap, kan ada retribusi, bisa menaikkan pendapatan asli daerah, ilegal seperti ini kita juga tidak tahu dampaknya kepada lingkungan," paparnya.
Warga sekitar, Wagimin mengatakan aktivitas tambang berdampak kepada lingkungan.
"Pas tidak hujan, debunya masuk ke dalam rumah, padahal yang ditambang Desa Wonorejo, dampaknya ke kita warga Desa Jenggrik, jadi ya merugikan," ungkapnya.