Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

TKW Asal Indramayu Dijual jadi PSK di Dubai, Berawal Tak Cocok dengan Majikan Hingga Malu Mau Pulang

TKW asal Indramayu ini dijual jadi PSK di Dubai berawal tak cocok dengan majikan hingga memutuskan kabur lalu malu pulang ke Indonesia.

Editor: Eka Fitriani
Tribunnews
Ilustrasi Pengirim TKW Terbanyak di Dunia 

Selain itu, ia juga tidak mau jika keluarganya tahu persoalan yang dihadapinya karena malu.

Hal ini yang menjadi kendala karena diluar kewenangan SBMI untuk memberikan bantuan advokasi.

Adapun keinginan dari PMI tersebut, kata Juwarih hanya ingin bebas dari jeratan mucikari dan ingin mencari majikan lainnya untuk bekerja sebagaimana umumnya, tidak untuk pulang ke tanah air.

"Pengen keluar Dari kerjaan pelacur aja bpa, mohon jangan sampai keluarga tahu," tulis PMI tersebut.

Dalam hal ini, laporan soal kasus tersebut diketahui sudah dicabut dan tidak diteruskan. Para PMI itu beruntung sudah bisa lepas dari mucikari yang mempekerjakannya.

Baca juga: Ngaku Polisi, Bapak dan Anak Rampas Motor Pasangan ABG, Minta Keduanya Lepas Baju Ditempat

Baca juga: Inilah Mobil Goyang yang Dipakai Bos Kuliner Solo Setubuhi ABG, Korban Diajak Mabuk-mabukan Dulu

Alasan laporan itu dicabut, kata Juwarih, karena PMI tersebut tidak ingin dahulu dipulangkan ke tanah air.

"Dia hanya ingin keluar dari lingkungan mucikarinya saja, tapi gak mau pulang ke Indonesia karena kalau pulang gak sukses dia malu, setelah lepas dari mucikari PMI tersebut sekarang bekerja normal sebagaimana umumnya," ujar dia.

Sering Ada Kasus, Komnas HAM Turun Tangan

Banyaknya kasus TKI asal Indramayu membuat Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI turun gunung.

Mereka datang ke Indramayu untuk investigasi langsung bagaimana persoalan yang menimpa pekerja migran Indonesia (PMI) itu marak terjadi dan terus berulang.

Termasuk pula soal penanganan kasus yang selama ini dilakukan. Pada kesempatan itu, Komnas HAM salah satunya mendatangi Sekretariat SBMI Cabang Indramayu di Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang.

Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih mengatakan, persoalan PMI ini mayoritas dialami oleh para TKW.

Mereka banyak yang terindikasi menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO), pemberangkatan unprosedural, hilang kontak, hingga penipuan.

"Bisa dibilang Indramayu ini menjadi perhatian serius dari Komnas HAM, karena walau di masa pandemi saja, tetap ada perekrutan untuk dikirim ke timur tengah," katanya usai dikunjungi Komnas HAM di Sekretariat SBMI setempat, Rabu (17/11/2021).

Juwarih mengatakan, pada tahun 2021 ini, sedikitnya ada sekitar 30 kasus persoalan PMI yang diterima oleh SBMI Cabang Indramayu.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved