Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Nasib Lansia Usia 76 Tahun di Sidoharjo Sragen, Terpaksa Menggeser Rumah karena Tanah Longsor

Tanah milik Cipto Wardoyo (76) warga di Dukuh Nyawak, Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen semakin terkikis. 

TribunSolo.com/Septiana Ayu
Kondisi rumah Cipto Wardoyo (76) Warga Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen terpaksa memindahkan rumahnya sebanyak 4 kali, karena tanahnya selalu longsor akibat erosi Bengawan Solo. 

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo pastikan belum bisa memperbaiki permanen tanggul ambrol di Kabupaten Sragen.

Padahal jarak tanggul yang rusak dengan permukiman warga hanya beberapa meter saja.

Petugas Operasional dan Pemeliharaan BBWS Bengawan Solo, Widiyono mengatakan saat ini baru bisa dilakukan penanganan atau perbaikan sementara.

"Setelah berkoordinasi dengan elemen terkait, dilakukan penanganan sementara dulu," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (19/11/2021).

"Penanganan darurat, dengan timbunan sandbag," aku dia.

Baca juga: Jeritan Pilu Kematian Gilang : Sudah Mengiba Tak Kuat, Malah Dibully Cengeng oleh Senior Menwa UNS

Baca juga: Tanggul Bengawan Solo Ambrol, Ratusan Warga Masaran Sragen Terancam, Khawatir Tiba-tiba Air Meluap

Dikatakan, BBWS Bengawan Solo memberikan 200 buah jumbo bag, untuk dijadikan tanggul sementara.

Selain itu, BBWS Bengawan Solo akan mengerahkan alat berat, untuk mengisi jumbo bag.

Perbaikan tanggul permanen, tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat, terkendala anggaran.

"Dari kita tetap kita usulkan, karena di bidang OP, kemungkinan dana tidak kejangkau, sudah dikoordinasikan ke atasan untuk penanganan permanen," jelasnya.

"Namanya bencana, jadi diluar prediksi, tidak ada yang tahu," aku dia.

Ancam Permukiman Warga

Sebelumnya, tanggul Bengawan Solo, di Dukuh Wirorejan, Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen ambrol.

Dari pantauan TribunSolo.com, kerusakan tanggul selebar 12 meter dengan tinggi 2 meter itu.

Warga sekitar, Sri Asih (36) mengatakan tanggul tersebut ambrol sebanyak dua kali.

"Yang pertama tidak sepanjang ini, terus yang kedua habis maghrib terdengar byur, setelah dilihat tanggulnya ambrol lagi," kata Sri Asih kepada TribunSolo.com, Jumat (19/11/2021).

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved