Berita Sragen Terbaru
Nasib Lansia Usia 76 Tahun di Sidoharjo Sragen, Terpaksa Menggeser Rumah karena Tanah Longsor
Tanah milik Cipto Wardoyo (76) warga di Dukuh Nyawak, Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen semakin terkikis.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Menurutnya, kondisi tanggul yang ada sejak 2008 sudah dalam keadaan retak.
Semenjak dibangun, tanggul tersebut sudah tiga kali ambrol, yang tersebar di beberapa titik yang berdekatan.
Baca juga: Bocoran Rawa Jombor Reborn di Klaten Habiskan Uang Miliaran : Bakal Saingi Indahnya Telaga Sarangan
Baca juga: Gibran Akui Tak Punya Solusi Atasi Banjir Kampung Todipan : Ya Gimana Curah Hujan Tinggi Banget
Kondisi tanggul terbuka sepanjang 12 meter, yang mana berhubungan langsung dengan jalan.
"Iya sudah retak, seperti yang sebelah kanan itu (kondisi tanggul retak)," ucapnya.
Sebelum kejadian, tidak turun hujan lebat, melainkan gerimis saja.
Dibawah tanggul, sebenarnya juga sudah terpasang beronjong, atau anyaman terbuat dari kawat dengan susunan batu.
Namun, karena berada di bawah permukaan air, lama kelamaan bronjong rusak dan terbawa arus sungai.
Tanggul yang ambrol kali ini terpanjang jika dibandingkan dua peristiwa sebelumnya.
Sedangkan, debit air Sungai Bengawan Solo juga terus meningkat sejak tiga hari yang lalu.
Kini, ia pun was-was, jika sewaktu-waktu air meluap ke permukiman.
"Kalau kondisinya seperti ini jadi was-was, harapannya bisa segera dibangun lagi," jelasnya.
Ada Ratusan Warga
Kepala Desa Pilang, Sukisno mengatakan apabila Bengawan Solo sampai meluap gegara itu, maka 120 Kepala Keluarga (KK) terancam terdampak banjir.
"Jika banjir, dampaknya ke 120 KK, di 2 RT, yakni RT 22 dan 23," ujar Sukisno.
Warga kini juga sudah melakukan persiapan dengan mengungsikan barang-barang elektronik ke rumah saudara.
"Ada yang sudah siap-siap," aku dia.
Kepala Pelaksana BPBD Sragen, Agus Cahyono mengatakan tanggul yang ambrol disebabkan oleh erosi dibawah air.
Baca juga: Dicari : Pelaku Tabrak Lari di Masaran Sragen, Pengendara Mobil Kabur Usai Tewaskan Pria Tasikmadu
Baca juga: Wacana Vaksin Booster Berbayar di Tahun 2022 , Dinkes Sragen : Belum Ada Petunjuk dari Kemenkes
"Tanggul yang ambrol akibat erosi dibawah air, arus dibawah kan deras, sehingga lama kelamaan taludnya tergerus," katanya.
Menurut Agus, saat ini tanggul belum dapat diperbaiki, melihat debit air Sungai Bengawan Solo yang meningkat.
"Kita diminta untuk penanganan cepat, tapi tidak bisa, karena harus menguruk pinggir sungai, dan saat ini sungai juga mulai meluap," jelasnya.
Sementara, untuk mencegah banjir, dibangun tanggul buatan, dengan menyusun karung pasir.
Selain itu, akses jalan juga ditutup, untuk mengantisipasi kerusakan yang lebih parah. (*)