Berita Wonogiri Terbaru
Ada Guru SMP di Wonogiri Terinfeksi Covid-19, untuk Pelaksanaan PTM SMA Diklaim Masih Bebas Kasus
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tingkat SMA/SMK sederajat di Kabupaten Wonogiri dievaluasi.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tingkat SMA/SMK sederajat di Kabupaten Wonogiri dievaluasi.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jawa Tengah Sunarno, mengklaim hingga kurang lebih sekitar satu bulan digelar, nihil temuan kasus positif Covid-19.
"Sampai saat ini baik-baik saja, tidak ada catatan khusus sama sekali. Setiap hari dilakukan pemantauan," kata dia kepada TribunSolo.com, Selasa (30/11/2021).
Kendati demikian, sebagai bentuk antisipasi, apabila nanti ada temuan kasus positif Covid-19 di lingkungan sekolah, pihaknya akan langsung mengambil langkah sesuai SOP.
Sunarno menjelaskan, SOP yang akan dilakukan adalah menghentikan pelaksanaan PTM di sekolah dengan temuan kasus positif selama kurang lebih dua pekan.
Sembari penundaan itu, kata dia, akan dilakukan langkah testing dan tracing kepada warga di lingkungan sekolah, untuk mendeteksi penyebaran.
"Langkahnya akan seperti itu, nanti dilakukan sesuai SOP," jelasnya.
Sunarno pun mengimbau kepada seluruh pihak bahwa untuk memanfaatkan kesempatan pelaksanaan PTM terbatas ini dengan baik.
Artinya, kegiatan belajar mengajar harus dilakukan dengan sebaik mungkin agar efektif. Selain itu, dia juga mengingatkan bahwa saat ini, kondisi belum aman 100 persen.
Disisi lain, beberapa waktu lalu Pemkab Wonogiri berencana melaksanakan PTM 100 persen di sekolah-sekolah.
Baca juga: Wonogiri Sumbang Perantau Terbanyak di Jakarta, Bupati Jekek Minta Tak Ada yang Mudik saat Nataru
Baca juga: Siap-siap Gigit Jari, Libur Semester Ganjil Bersamaan dengan Nataru di Karanganyar, Bakal Diundur
Namun rencana itu urung dilakukan karena terbentur dengan aturan PPKM level 3 dalam momen libur Nataru.
Sunarno menuturkan, pihaknya sudah memberikan izin ke sekolah tingkat SMA sederajat di Wonogiri apabila rencana PTM 100 persen itu nantinya direalisasikan.
"Kalau menghendaki begitu tidak apa-apa, mungkin nanti saat PPKM sudah selesai dan jadi PTM secara 100 persen, bisa dibuat dua shift," kata dia.
Dua shift yang Sunarno maksud adalah, siswa dibagi menjadi dua rombongan belajar (rombel). Jadi ada yang masuk di pagi hari, kemudian rombel berikutnya masuk di siang harinya.