Hoaks Mulai Hantui Anak-anak Indonesia, Jubir Kominfo : Harus Menjadi Perhatian Bersama
Pengendalian covid-19 masih terkendala maraknya hoaks. Bahkan menurut Kominfo hoaks mulai mengancam anak-anak.
TRIBUNSOLO.COM – Upaya pemerintah Indonesia untuk mengendalikan covid-19 semakin membuahkan hasil.
Semakin terkendalinya angka penularan covid-19 di tanah air, mendapat pengakuan dari dunia melalui kabar baik yang disampaikan untuk Indonesia.
Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi mengatakan upaya penanganan covid-19 masih terganggu oleh ragam hoaks mengenai pandemi, yang tidak hanya menyerang kalangan tua ataupun muda.
Baca juga: Menteri Kominfo Ingatkan Warganet, Jangan Sebar Foto & Video Kasus Terorisme, Bikin Masyarakat Takut
Hal itu disampaikan Dedy Permadi dalam siaran pers bertajuk Menolak Hoaks Covid-19 yang disiarkan melalui kanal Youtube FMB9ID_IKP, pada Kamis (25/11/2021).
Seperti yang diketahui bersama, pada tanggal 20 November 2021 lalu diperingati sebagai hari anak sedunia.
Peringatan hari anak sedunia telah ditetapkan sejak tahun 1954 lalu dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia.
Menurut Dedy, ancaman hoaks dan disinformasi masih juga membayangi anak-anak termasuk di Indonesia.
"Analisis UNICEF di tahun 2021 yang berujung pada sebuah studi di Jerman pada tahun 2020 melaporkan bahwa 76 persen dari sekitar 2.000 anak usia 14 sampai 24 tahun setidaknya terpapar misinformasi atau disinformasi sekali dalam seminggu," kata Dedy.
Baca juga: Cara Melaporkan Pinjaman Online Ilegal, Waspada 151 Pinjol Ini Ilegal Menurut Kominfo
Lanjut Dedy, UNICEF telah melakukan survei di 10 negara pada tahun 2019.
Dari hasil survei itu menemukan 3/4 dari 14.000 lebih responden kaum muda tidak dapat menentukan kebenaran dari informasi yang diterima.
Dari hasil survei yang sama, juga ditemukan bahwa penyebaran misinformasi atau disinformasi oleh mahasiswa di Indonesia dilakukan dengan motivasi untuk menyenangkan diri sendiri atau tanpa alasan terntentu.
"Kondisi tersebut harus menjadi perhatian bersama, tentu kita tidak ingin generasi muda kita terus diancam hoaks dan disinformasi bahkan turut menyebar hoaks dan disinformasi," katanya. (*)