Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Pria Klaten Ini Tolak Mentah-mentah Uang Rp 119 Juta, untuk Ganti Tanahnya yang Kena Tol Solo-Jogja

Sejumlah warga Desa Gatak, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten yang tanahnya tergilas Tol Solo-Jogja protes karena harga ganti rugi terlalu murah.

Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ibu Dwi Tamtomo
Warga Desa Gatak, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Marjono menolak harga tanah yang tergilas Tol Solo-Jogja saat musyawarah karena terlalu murah, Rabu (1/12/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sejumlah warga Desa Gatak, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten yang tanahnya tergilas Tol Solo-Jogja protes karena harga ganti rugi terlalu murah.

Hal ini terungkap saat musyawarah penetapan ganti rugi dalam rangka pengadaan tanah Tol Solo-Jogja, Rabu (1/12/2021).

Protes muncul di antaranya dari seorang warga Marjono.

Dia menilai ganti rugi proyek jalan bebas hambatan Trans Jawa tersebut tidak sesuai dengan harga tanah sewajarnya.

"Ini pekarangan, tanahnya masak hanya dibeli Rp 600.000 per meter, saya enggak rela itu hanya Rp 600.000 per meter," terang dia sembari menaikkan nada bicaranya.

Dia dengan terang-terangan memutuskan untuk tidak menerima masyawarah penetapan harga dengan cara tidak menandatanganinya.

Adapun tanah yang dimilikinya adalah 171 meter persegi dengan nominal Rp 119.808.800,-

"Harusnya Rp 2 juta, kalau Rp 600.000 gimana ini, jadi ya tidak menerima karena terlalu rendah," terang dia.

Baca juga: Pemilik Tanah di Boyolali ini Menghilang, Padahal Mau Ditebus Mahal untuk Proyek Tol Solo-Jogja

Baca juga: Inilah Nasrun, Pemuda Karanganom Klaten yang Jadi Miliarder karena Tanahnya Tergilas Tol Solo-Jogja

Kepala Seksi Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono menyebutkan Gatak akan menjadi desa yang akan dibebaskan terakhir untuk tahun anggaran 2021 ini.

"Tinggal Desa gatak ini untuk tahun yang terakhir tahun 2021, karena untuk anggaran ini masih sisa sekitar Ro 130 miliar," aku dia.

Sulistiyo menambahkan, apabila warga menerima hasil musyawarah ini, diharapkan pertengahan Februari sudah bisa menerima ganti rugi keseluruhan,

"Kami punya target maksimal Februari istilah sudah menerima ganti kerugiannya untuk warga," ungkap dia.

Borong Mobil Ramai-ramai

Baru terungkap saat ini, aksi memborong mobil ramai-ramai tak hanya terjadi di Tuban Jatim usai dapat uang ganti untung kilang minyak.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved