Bikin Terkejut, Setiap Bulan Ada Satu Warga Sragen Tewas Bunuh Diri, Penyebabnya Kebanyakan Depresi

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Terungkap, selama berjalannya tahun 2021 banyak peristiwa bunuh diri yang terjadi di Kabupaten Sragen.

Dalam data yang dikutip dari Polres Sragen, hingga bulan November, ada 11 kasus bunuh diri.

Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi mengatakan itu berarti setiap bulannya ada 1 warga Sragen yang bunuh diri.

"Ada 11 kasus, itu berarti setiap bulannya ada warga Sragen yang bunuh diri, itu yang menjadi perhatian kita," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (4/12/2021).

Tercatat, bunuh diri dilakukan dengan berbagai cara, seperti gantung diri, terjun ke sungai, hingga menabrakkan diri ke kereta api yang tengah melintas.

Kasus gantung diri yang pernah menggemparkan adalah di Kecamatan Sambungmacan pada Juni 2021 lalu.

Di mana M (57) dan D (89) mengakhiri hidup karena menderita sakit menahun yang tak kunjung sembuh.

Selain itu, warga Kecamatan Karangmalang, P (35) nekat mengakhiri hidup dengan menabrakkan diri ke kereta api yang tengah melintas, pada (26/5/2021).

Baca juga: Ternyata Masih Banyak yang Ritual di Gunung Kemukus Sragen,Sudah Sukses Kembali Lagi Gelar Selamatan

Baca juga: Potret Baru Gunung Kemukus Sragen : Jauh dari Kesan Angker & Mistik untuk Esek-esek, Kini Kekinian

Alasannya, karena Paimin menderita depresi setelah menderita penyakit paru-paru tak kunjung sembuh dan diceraikan oleh sang istri.

Kemudian, seorang warga Plupuh, S (51) nekat terjun ke sungai Bengawan Solo, pada Rabu (4/8/2021).

S yang mengalami depresi, sebelumnya telah mencoba melakukan bunuh diri, namun selalu digagalkan oleh keluarga.

Kakek Tewas Gantung Diri

Warga Desa Karanganom, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen digemparkan dengan kematian seorang kakek.

Kakek berinisial K (89) itu tewas mengenaskan gantung diri depan rumahnya, Jumat (25/6/2021).