Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Gunung Semeru Erupsi

Cerita Relawan Temukan Jasad Ibu Menggendong Anaknya, Posisi Tertimbun Pasir Usai Semeru Erupsi

Pencarian yang dilakukan antara lain mendapatkan jenazah yang diduga ibu dan anak tertimbun pasir selama terjadinya erupsi awan panas saat itu.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS.COM/Tangkapan layar video yang beredar
Tangkapan layar dari video yang beredar akibat awan panas guguran (APG) yang keluar dari Gunung Semeru, Jawa Timur 

TRIBUNSOLO.COM -- Indonesia berduka, Gunung Semeru di Jawa Timur meletus hingga mengakibatkan sejumlah korban jiwa.

Cerita di balik evakuasi warga pun muncul dari tim penyelamat.

Ternyata, ada kawasan terdampak erupsi Gunung Semeru yang sulit atau tidak bisa dijangkau tim penyelamat.

Hal itu karena sulitnya medan dan besarnya resiko.

Di kawasan seperti itulah, relawan Baret (Barisan Reaksi Cepat) Rescue GP Nasdem Jember melakukan penjelajahan untuk pencarian korban Awan Panas Guguran/APG Gunung Semeru, Minggu (5/12/2021).

Baca juga: Gunung Merapi ikut Bereaksi Saat Semeru Erupsi : Puluhan Kali Luncurkan Guguran Lava

Baca juga: Pilunya Korban Erupsi Gunung Semeru, Berlari 13 KM Menyelamatkan Diri, saat Pulang Rumah Sudah Roboh

Pencarian yang dilakukan antara lain mendapatkan jenazah yang diduga ibu dan anak tertimbun pasir selama terjadinya erupsi awan panas saat itu.

Relawan Baret mengisahkan proses penemuan jenazah yang diduga ibu dan anak itu di kawasan tertutup pasir Dusun Curah Kobokan, Desa Penanggal, Kecamatan Pronojiwo Lumajang.

Kedua jenazah itu ditemukan di sebuah lokasi yang teridentifikasi sebuah rumah namun sudah hancur.

Dan yang mengharukan, saat ditemukan tubuh anak kecil terlihat dalam gendongan sang ibu.

Raditya dan Beni, dua orang relawan Baret Jember mengirimkan video tentang penemuan tersebut.

"Di sana kami menemukan jenazah dua orang, kemungkinan ibu dan anak. Anak sedang digendong ibunya. Kemudian di sekitarnya juga ditemukan jenazah seorang laki-laki," ujar Radit dalam video tersebut, Minggu (5/12/2021).

Para relawan, termasuk relawan Baret, memang menyisir sejumlah lokasi yang sulit dijangkau, seperti Curah Kobokan.

Relawan mencari warga yang menjadi korban, untuk kemudian diteruskan kepada relawan atau petugas evakuasi jenazah.

Radit menambahkan, awalnya relawan melihat tangan jenazah tertimbun pasir.

Setelah pasir digali sekitar 2 meter, terlihat jenazah tersebut.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved