Berita Boyolali Terbaru
Nyaris Berakhir Pilu, Kakek Pendaki Asal Ukraina Tersesat di Merbabu, Usai Ditinggal Dua Temannya
Kepala Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGM), Junita Parjanti menyebut ada tiga WNA yang nekat mendaki ke Gunung Merbabu tanpa izin.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Hati-hati saat mendaki ke puncak gunung, apalagi belum sama sekali pergi ke sana.
Ini seperti yang dialami pendaki asal Ukraina yang nekat ke puncak Gunung Merbabu via Kabupaten Boyolali.
Di antaranya Mykola (60) yang dilaporkan hilang dan ditemukan tim SAR di hutan Merbabu.
Kepala Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGM), Junita Parjanti menyebut ada tiga WNA yang nekat mendaki ke Gunung Merbabu pada Sabtu (4/11/2021).
Terlebih mereka tanpa persiapan apapun.
"Selain Mykola ada Alex dan Dean," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Minggu (5/12/2021).
Tanpa melakukan booking online, ketiganya begitu saja naik ke Merbabu tanpa persiapan serta peralatan standar pendakian dan hanya berbekal air minim saja.
Apalagi saat ini cuaca ekstrim, hingga akhirnya membawa petaka bagi salah satu pendakinya.
"Tersesatnya seorang pendaki bernama Mykola inipun membuatnya keheranan," aku dia.
Bagaimana tidak, pendaki yang sudah berusia 60 tahun itu malah ditinggal saat sakit usai terjatuh.
Baca juga: Cerita Lengkap Pendaki Asal Ukraina Tersesat di Gunung Merbabu, Balai Merasa Kecolongan
Baca juga: Nasib Pendaki Asal Ukraina yang Tersesat di Gunung Merbabu: Ditemukan Kehujanan Tanpa Logistik
“Dia (Mykola) masih bisa melanjutkan perjalanan. Tapi mungkin karena pelan-pelan dia ditinggal, lalu ditunggu di HM 22,” ujar dia.
Diapun cukup menyayangkan teman Mykola tersebut, karena keduanya yang masih berusia muda harusnya lebih sabar saat muncak bersama.
Apalagi Mykola tak memiliki pengalaman sama sekali tentang pendakian gunung.
“Umur 60 lho yang ditinggal itu. Yang diherankan itu, wong jenenge koncone loro ko malah ditinggal itu. Logikane ! (Ada yang sakit malah ditinggal, logikanya gimana),” terang dia.
Dia menyebut setelah meninggalkan Mykola di HM 25, Alex dan Dean sempat menunggu di HM 22 hingga 40 menit lamanya.
Keduanya yang semula seakan acuh nampaknya berubah fikiran.
Keduanya lalu mencarinya naik lagi hingga HM 25 titik terakhir ketiganya bertemu.
Namun setelah tak menemukan salah satu temannya itu, keduanya memutuskan untuk turun kembali ke Resort Selo.
“Terus menyampaikan kepada petugas jika temannya ada yang tertinggal,” ujarnya.
Petugas Resort Selo yang mendapat laporan sekitar pukul 17.00 WIB lalu berkoordinasi dengan Polsek Selo dan BPBD Boyolali.
Karena hujan lebat dan disertai badai, tim relawan baru bisa melakukan penyisiran pada pukul 20.00 WIB.
Hingga akhirnya pada Minggu dini hari (5/12/2021), Mykola berhasil ditemukan.
“Ketemu di blok Tulangan, dalam kondisi selamat, tapi kedingingan disemak-semak,” tambahnya.
Tanpa Booking Online
Fakta baru terungkap dari insiden tersesatnya 3 Warga Negara Asing (WNA) asal Ukraina di Hutan Gunung Merbabu, Selo, Boyolali, Sabtu (4/12/2021) malam.
Tiga WNA itu melakukan pendakian ke Gunung Merbabu secara ilegal.
Baca juga: Nasib Pendaki Asal Ukraina yang Tersesat di Gunung Merbabu: Ditemukan Kehujanan Tanpa Logistik
Ketiganya melalui pendakian melalui jalur yang masih ditutup, serta tak melakukan registrasi booking online.
Usut punya usut, ternyata WNA tersebut merupakan mekanik helikopter yang datang ke Lanud Semarang.
Kepala Tata Usaha BTNGMb Johan Setiawan mengatakan, berdasarkan keterangan ketiganya, mereka merupakan mekanik helikopter di Semarang dan berniat jalan-jalan dengan mendaki gunung.
Mereka lantas mencari informasi melalui internet dan menilai jalur Selo termasuk mudah.
Tanpa melakukan booking online atau mencari informasi pendakian gunung Merbabu, ketiganya langsung saja melakukan pendakian Gunung Merbabu secara illegal.
Pasalnya, mereka mendaki tanpa izin dari jalur Selo yang saat ini masih ditutup.
"Iya (pendaki illegal), jalur pendakian Selo saat ini masih ditutup," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond mengatakan saat ini WNA yang nekat mendaki jalur Selo yang masih ditutup diarahkan ke Imigrasi, Semarang.
Menurutnya, tidak ada pindana untuk menjerat mereka.
Ditambah lagi tidak ada penerjemah lantaran ketiganya hanya bisa berbahasa Rusia.
"Tidak ada pidananya. Kita arahkan ke Imigrasi semarang. Karena tidak ada penerjemah juga, jadi kami serahkan ke Semarang," jelasnya. (*)